Bisnis.com, SINGAPURA — PT PLN disebut-sebut menyurati sedikitnya enam produsen batu bara untuk memasok setidaknya 1 juta ton lebih banyak batu bara termal ke pasar batu bara domestik dari Januari hingga Februari sesuai dengan kewajiban memasok pasar domestik atau domestic market obligation.
Sejumlah pedagang di China mengatakan bahwa banyak pembeli di Indonesia telah menerima surat dari penambang untuk menunda pasok ke mereka dari Januari hingga Maret hingga satu minggu, sedangkan beberapa kargo dibatalkan oleh produsen untuk mengalihkannya ke pasar domestik Indonesia.
Gelombang permintaan baru muncul di China yang mencari kargo jangka pendek untuk menutupi kebutuhan mereka. Namun, ketersediaan terbatas karena lebih banyak produksi penambang yang habis terjual di tengah permintaan yang kuat di China dan memburuknya kondisi cuaca untuk peningkatan produksi, kata sumber-sumber.
"Indonesia sangat kekurangan batu bara, jadi meskipun ada kekurangan, sulit untuk mengamankan kargo di tengah ketersediaan yang langka," kata seorang pedagang yang berbasis di China seperti dikutip dari www.spglobal.com, Kamis (14/1/2021).
"Di dalam negeri, kami juga kekurangan batu bara, tetapi saya tidak bisa melewatkan margin keuntungan yang bagus dari memasok ke China," kata seorang penambang yang berbasis di Indonesia.
Mengingat kuatnya permintaan batu bara termal China sehingga bisa memberi margin yang lebih baik bagi produsen dengan mengekspor batu bara sekarang, penjual diberi mandat untuk menyediakan beberapa kargo di dalam negeri, kata penambang lain.
Baca Juga
Harga ekspor batu bara Indonesia lebih tinggi daripada harga batu bara domestik, mendorong banyak produsen untuk tidak memenuhi komitmen mereka kepada pembeli dalam negeri, kata penambang lainnya.
PLN tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar tentang masalah tersebut.