Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) menyatakan proses perbaikan di jalan tol ruas Jakarta-Cikampek kerap terganggu.
Adapun, curah hujan, kepadatan volume kendaraan, dan truk over dimention and over load (ODOL) diduga menjadi penyebab utamanya.
Regional Division Head JasaMarga Transjawa Tollroad (JTT) Reza Febriano mengatakan pihaknya diberikan waktu sekitar 2x24 jam untuk memperbaiki jalan sesuai dengan standard operating procdure (SOP). Sayangnya, perbaikan tersebut sering percuma karena beberapa hal.
"Sering kali perbaikan-perbaikan [jalan] tidak terlihat, padahal setelah diperbaiki karena sering hujan, volume kendaraan yang padat, truk ODOL, dan banyak proyek di sepanjang koridor [jalan tol ruas] Jakarta-Cikampek," katanya dalam konferensi pers vritual, Kamis (14/1/2021).
Di sisi lain, Reza menyatakan Gerbang Tol Bekasi Barat memiliki kontirbusi terbesar pada total kendaraan di jalan tol Jakarta Cikampek. Sementara itu, kendaraan golongan I mendominasi hingga 81 persen dari total kendaraan di ruas tol tersebut.
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) menyatakan ada sekitar 40.000-50.000 kendaraan yang melalui jalan tol ruas Jakarta-Cikampek II Elevated per harinya. Adapun, total transaksi pada ruas tol tersebut mencapai Rp2,5 miliar per hari.
Baca Juga
Kepala Bagian Umum Sekretariat BPJT M. Nurdin berharap agar badan usaha jalan tol (BUJT) dapat memperhatikan sasaran pelayanan masyarakat (SPM), khususnya dalam saat ini yang memasuki musim hujan.
Nurdin menilai hal tersebut penting mengingat tarif beberapa jalan tol di Pulau Jawa akan disesuaikan per 17 Januari 2021 pukul 00.00 WIB.
"Dalam waktu dekat, penyesuaian tarif ini tidak bisa tidak. [Tapi,] kami berharap teman-teman BUJT untuk memperhatikan SPM-nya. Kami ingin melakukan pelayanan yang optimal," katanya.
Berdasarkan data BPJT, kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol dalam kota telah naik 72,5 persen secara tahunan menjadi 69 Kilometer per jam. Sementara itu, kecepatan di jalan tol luar kota naik 17,14 persen menjadi 82 kilometer per jam.
Pada 2021, BPJT menargetkan agar kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol dalam kota naik 8,69 persen menjadi 75 kilometer per jam. Di samping itu, kecepatan kendaraan di jalan tol luar kota tumbuh 9,75 persen menjadi 90 kilometer per jam.
Pada saat yang sama, BPJT menargetkan volume kecelakaan di jalan tol sepanjang 2021 turun 29,76 persen secara tahunan menjadi 1,77 kejadian per kilometer. Sementara itu, jumlah fatalitas di jalan tol berkurang hingga 20 persen menjadi 0,08 persen setiap 110 juta kendaraan per kilometer.