Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada PPKM, Pertamina Proyeksikan Penurunan Konsumsi BBM 8 Persen

Pertamina bakal terus memastikan pasokan BBM akan tersedia dalam jumlah yang aman di lembaga-lembaga penyalur BBM Pertamina di Jawa—Bali.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memproyeksikan penurunan konsumsi bahan bakar minyak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa—Bali.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Putut Andriatno mengatakan bahwa kendati belum memerinci lebih lanjut terkait dengan penurunan tersebut, pihaknya memastikan bakal ada penurunan konsumsi dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.

Namun, Putut mengatakan bahwa pihaknya bakal terus memastikan pasokan BBM akan tersedia dalam jumlah yang aman di lembaga-lembaga penyalur BBM Pertamina di Jawa—Bali.

"Penurunan kami dibanding rata-rata sebelum pandemi sekitar 8 persen," katanya kepada Bisnis, Rabu (13/1/2021).

Sementara itu, Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa apabila pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa—Bali berjalan secara ketat, hal itu akan berpengaruh terhadap konsumsi BBM.

Namun, dengan mulai berjalannya program vaksin dinilai dapat membantu dalam mengurangi pandemi Covid-19 sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali ke new normal dan ini bisa meningkatkan penggunaan BBM kembali.

"Namun, jika pandemi ini tetap tidak terkendali dan juga pelaksanaan PPKM terus berlanjut, hal ini akan terus berpengaruh terhadap konsumsi BBM," katanya kepada Bisnis, Rabu (13/11/2021).

Dia berpendapat bahwa serapan BBM pada tahun ini akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, adanya sentimen dari vaksin Covid-19 dan kebiasaan hidup baru telah menjadi rutinitas masyarakat.

Dari sisi ekonomi, dengan terpuruknya kondisi pada tahun lalu, 2021 menjadi titik balik masyarakat untuk memperbaiki ekonomi yang akan membuat adanya pergerakan yang lebih aktif.

"Harapannya konsumsi akan energi baik itu BBM maupun listrik akan meningkat dibandingkan dengan 2020 kemarin," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper