Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indofarma Perlu Fasilitas Tambahan untuk Distribusikan Pfizer

Rantai pasok dingin serta transportasi yang memadai diperlukan mengingat sangat rendahnya suhu yang dipersyaratkan dalam mendistribusikan Pfizer, yakni mencapai -70 derajat.
Vaksin buatan Pfizer yang disetujui Inggris
Vaksin buatan Pfizer yang disetujui Inggris

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indofarma Tbk. (INAF) memerlukan fasilitas tambahan untuk melakukan penyaluran vaksin merek Pfizer di Tanah Air yang sampai dengan saat ini masih dalam tahap negosiasi oleh pemerintah dan perusahaan penyedia.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan fasilitas tambahan yang diperlukan antara lain, rantai pasok dingin (cold chain) serta moda transportasi yang memadai agar proses distribusi vaksin yang memerlukan suhu sangat rendah tersebut bisa berjalan dengan baik.

"Kalau mengenai suhu, [vaksin] yang ultra low kan Pfizer. [Vaksin] yang lainnya sama, yakni 2-8 derajat sehingga tidak masalah. Jadi, memang fasilitas yang kita punya baru untuk vaksin yang suhunya normal. Mungkin nanti yang kita perlukan tambahan fasilitas untuk Pfizer ya," ujar Arief kepada Bisnis, Rabu (13/1/2021).

Dia menjelaskan rantai pasok dingin serta transportasi yang memadai diperlukan mengingat sangat rendahnya suhu yang dipersyaratkan dalam mendistribusikan Pfizer, yakni mencapai -70 derajat.

Sementara untuk jenis vaksin lainnya, yakni CoronaVac, Novavac, Moderna, dan AstraZaneca memiliki batas aman suhu yang sama, yakni dikisaran 2-8 derajat. Proses pendistribusian CoronaVac yang dilakukan Indofarma pun sejauh ini tidak mengalami kendala.

Ke depannya, Indofarma akan menjadi distributor seluruh jenis vaksin Covid-19 yang didatangkan pemerintah. Untuk skema pendistribusian, kata Arief, perusahaan akan menyalurkan hingga ke tingkat provinsi.

Namun, lanjutnya, tidak menutup peluang apabila pemerintah menghendaki Indofarma untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 hingga ke dinas kesehatan dan layanan fasilitas kesehatan (faskes) tingkat kabupaten/kota.

Sampai dengan saat ini, Indofarma dan PT Bio Farma Persero masih melakukan diskusi lebih detil untuk menentukan jumlah, waktu, dan lokasi pendistribusian vaksin Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengatakan terdapat 4 jenis vaksin yang masih dan diupayakan kedatangannya, antara lain CoronaVac dari Sinovac (140 juta dosis), Novavac (50 juta dosis), AstraZaneca (50 juta dosis), dan Pfizer (50 juta dosis).

Dari semua jenis vaksin, baru CoronaVac yang tiba di Tanah Air dengan jumlah 3 juta dalam bentuk jadi dan 15 juta dalam bentuk bahan baku. Sementara Novavac, ditargetkan tiba pada Juni 2021, serta Pfizer dan AstraZaneca diestimasikan datang pada April 2021. Selain itu, ada potensi 54-108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper