Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti rumah tapak dinilai memiliki prospek yang cerah pada tahun ini, menurut konsultan properti Colliers International.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan rumah tapak menjadi salah satu kebutuhan pokok.
"Rumah tapak ini kebanyakan end user untuk tempat tinggal, sehingga prospeknya bagus beda apartemen yang dijadikan investasi sebagian besar," ujarnya.
Selain itu, prospek properti rumah tapak juga dikarenakan kemudahan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).
"Kemudahan KPR dan juga yang terpenting bagaimana mereka bisa secure dengan pekerjaan dan masih bisa bertahan dalam krisis ini," kata Ferry.
Dia menyebutkan rumah tapak yang paling diminati atau diserap pasar diperkirakan dengan harga berkisar Rp500 juta hingga Rp2 miliar.
Baca Juga
"Untuk di bawah Rp500 juta ini menengah ke bawah menunggu kepastian, bagaimana mereka mengalami PHK atau pemotongan gaji. Kalau yang Rp2 miliar ke atas juga menunggu kondisi pulih," ucap Ferry.
Sepanjang tahun lalu, bisnis properti termasuk sektor yang tertekan akibat pandemi Covid-19, tetapi rumah tapak tetap menopang cashflow pengembang karena merupakan kebutuhan utama.