Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia tak menyurutkan semangat pengusaha asal Indonesia untuk menembus pasar ekspor.
Seperti yang dilakukan perusahaan briket arang asal Indonesia Kaya Sinerji Ltd.Sti yang berhasil mengirimkan satu kontainer briket arang kelapa MegCoco senilai US$80.600 di Istanbul pada 4 Januari 2021.
Saat ini perusahaan yang telah berdiri sejak Januari 2020 tersebut telah memiliki gudang di distrik Zeytinburnu, Istanbul. Selain briket arang, Kaya Sinerji juga akan memasarkan tepung kelapa, carbon active, VCO, coconut water, coconut chips, nata decoco, coco peat dan gula kelapa.
CEO Kaya Sinerji Ltd. Sti. Tufan Algivari dan Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Arang Kelapa Indonesia (Perpaki), Yogi Abimanyu mengungkapkan Turki merupakan pasar potensial bagi produk briket arang kelapa Indonesia.
“Produk briket arang kelapa Indonesia memiliki kualitas yang terbaik di dunia. Ke depannya briket arang kelapa akan dikirim minimal 2 kontainer ke Turki setiap bulan. Potensi nilai ekspor produk briket arang kelapa setiap tahunnya mencapai US$35 juta,” tuturnya, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (6/1/2021).
Selain Turki, Kaya Sinerji juga sudah menerima permintaan produk briket arang kelapa untuk dikirim ke Bosnia, Albania, Rusia, Prancis dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Konsul Jenderal Indonesia di Istanbul, Imam As’ari, menyambut baik berhasilnya produk Indonesia melakukan penetrasi ke pasar Turki, terutama di tengah pandemi global Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
Kesuksesan Kaya Sinerji membuka gudang dan Indonesian products store di Istanbul dapat ditingkatkan menjadi katalis masuknya produk Indonesia yang langsung di distribusikan serta dipasarkan langsung oleh pengusaha Tanah Air ke Turki.
Dengan demikian, diharapkan ke depannya dapat terbentuk Indonesian Store dan distribution center untuk produk indonesia di Turki. Mengingat letak strategis Turki yang dapat dijadikan hub bagi ekspansi ekspor ke kawasan Uni Eropa, Rusia dan juga kawasan Timur Tengah.
Konjen Imam menambahkan bahwa produk briket arang kelapa tersebut juga menambah diversifikasi produk-produk Indonesia yang telah terlebih dahulu memasuki Turki seperti tekstil, karet, kertas, kerajinan tangan, dan mie instan.
Batok kelapa yang merupakan bahan baku briket arang saat ini setiap tahunnya diekspor dari Indonesia hampir 50 persen dari total ouputnya dengan peningkatan sebesar 4 persen per tahun sehingga ke depan dapat diprediksi akan terjadi kelangkaan raw material batok kelapa di Indonesia.
Di masa mendatang, untuk mencegah terjadinya kelangkaan serta menjamin ketersediaan bahan baku batok kelapa, perlu dilakukan penjualan dalam bentuk produk yang sudah diolah briket arang agar memberikan value yang lebih dan menjaga sustainability sumber daya alam Indonesia untuk jangka panjang.
“Diharapkan ekspor arang Indonesia di awal tahun ini dapat menambah peningkatan akan nilai perdagangan Indonesia-Turki untuk tahun 2021, yang pada tahun 2020 [Januari-Oktober] nilai perdagangan kedua negara mencapai US$1,07 miliar dengan surplus untuk Indonesia sebesar US$632,66 juta,” ujar Imam.