Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penumpang di Bandara AS Terpangkas 500 Juta pada 2020

Pesawat rata-rata hanya memiliki kapasitas 61 persen dibandingkan dengan 89 persen pada minggu yang sama tahun lalu, sementara warga non-AS yang bepergian ke Amerika Serikat turun 84 persen pada November.
Pelancong dengan memakai masker untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19) menjalani pemeriksaan keamanan sebelum menaiki pesawat di sebuah bandara di Denver, Colorado, Amerika Serikat, Selasa (24/11/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Mohatt/AWW/djo
Pelancong dengan memakai masker untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19) menjalani pemeriksaan keamanan sebelum menaiki pesawat di sebuah bandara di Denver, Colorado, Amerika Serikat, Selasa (24/11/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Mohatt/AWW/djo

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat menyatakan jumlah penumpang yang menjalani proses di pos pemeriksaan bandara AS selama 2020 berkurang 500 juta orang.

Badan Keamanan Transportasi AS (TSA) mengatakan realisasi itu setara dengan penurunan sebesar 61 persen dari 2019 karena perjalanan udara melambat tajam selama pandemi virus Corona, Senin (4/1/2021), dilansir Antara.   

TSA mengatakan pihaknya menyaring 324 juta penumpang di seluruh pos pemeriksaan keamanan bandara pada 2020, turun dari 824 juta penumpang yang disaring pada 2019.

Dalam beberapa pekan terakhir, perjalanan tercatat mengalami sedikit peningkatan. Pada Minggu (3/1/2021), TSA menyaring 1.327 juta orang di pos pemeriksaan bandara, terbesar sejak pertengahan Maret. Tetapi angka ini masih turun 45 persen dari hari yang sama pada 2020.

"Volume perjalanan harian akan terus meningkat dengan mantap dan mengikuti pola musiman. Namun, badan itu memperkirakan volume akan tetap jauh di bawah tingkat prapandemi hingga sebagian besar masa 2021," kata TSA dalam pernyataan resminya.

Airlines for America, sebuah grup dagang penerbangan, mengatakan volume penumpang maskapai penerbangan AS turun 57 persen dari level 2019 pada pertengahan Desember, dengan perjalanan domestik turun 56 persen dan perjalanan udara internasional turun 66 persen.

Menurut sejumlah maskapai penerbangan, perjalanan tidak akan pulih secara signifikan sampai vaksinasi dilakukan secara luas. Maskapai-maskapai besar kehilangan lebih dari US$36 miliar (Rp501,7 triliun) dalam sembilan bulan pertama 2020.

Kongres AS telah menyetujui insentif US$15 miliar (Rp209 triliun) berupa bantuan penggajian baru sebagai bagian dari paket bantuan Covid-19 untuk menjaga ribuan pekerja penerbangan berada dalam daftar gaji hingga 31 Maret tahun ini.

Departemen Transportasi AS mengatakan pada Desember bahwa maskapai penumpang AS pada pertengahan Oktober mempekerjakan 9,1 persen lebih sedikit karyawan dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 368.162. Angka ini mencatatkan penurunan 36.707 pekerjaan dalam sebulan dan turun 91.871 sejak pertengahan Maret.

Sementara itu, perjalanan bisnis terus terpukul. Pesawat rata-rata hanya memiliki kapasitas 61 persen dibandingkan dengan 89 persen pada minggu yang sama tahun lalu, sementara warga non-AS yang bepergian ke Amerika Serikat turun 84 persen pada November.

Perjalanan AS ke dan dari 14 dari 20 tujuan negara asing teratas turun 90 persen atau lebih pada bulan Oktober tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper