Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan China Dorong Kenaikan Harga Batu Bara Acuan Januari 2021

Permintaan batu bara dari China meningkat ketika memasuki musim dingin.
Ilustrasi: Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com
Ilustrasi: Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia menilai kenaikan harga batu bara acuan pada awal tahun ini turut dipicu oleh meningkatnya permintaan batu bara dari China.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan bahwa permintaan batu bara dari China meningkat ketika memasuki musim dingin.

"Kenaikan HBA Januari 2021 lebih banyak disebabkan oleh meningkatnya permintaan batu bara di musim dingin terutama oleh Tiongkok yang juga akibat keterbatasan suplai pasokan domestik batu bara mereka," ujar Hendra kepada Bisnis, Senin (4/1/2021).

Komoditas batu bara mengawali 2021 dengan positif setelah harga batu bara acuan (HBA) Januari 2021 mengalami kenaikan 27,14 persen dari posisi akhir 2020.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan HBA selama perdagangan Januari 2021 berada di level US$75,84 per ton.  HBA Januari 2021 ini naik US$16,19 per ton atau 27,14 persen dibandingkan Desember 2020 yang berada di level US$59,65 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan bahwa pulihnya ekonomi China menjadi faktor kuat kenaikan harga komoditas batu bara tersebut.

"Setelah hampir setahun adanya keterbatasan aktivitas ekonomi, pasar mulai bergerak pulih terutama di Tiongkok," kata Agung melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).

Menurutnya, China mempunyai peran penting dalam memengaruhi harga batu bara lantaran negara itu merupakan pasar utama bagi Indonesia setelah India.

"Apalagi saat ini terjadi ketegangan hubungan perdagangan antara Tiongkok dengan Australia. Sentimen ini yang makin memperkuat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper