Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Lebih Aktif dalam Proyek Strategis Nasional Hulu Migas

Dalam kasus proyek Blok Masela, pemerintah perlu lebih aktif untuk berperan dalam mendapatkan pembeli gas, sedangkan dalam proyek IDD harus ditemukan jalan tengah dan kompromi dalam hal keekonomian proyek.
Ilustrasi: Aktivitas pengeboran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com
Ilustrasi: Aktivitas pengeboran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dinilai harus lebih aktif agar sejumlah proyek strategis nasional hulu minyak dan gas bumi yang pengerjaannya terseok-seok dapat segera direalisasikan.

Sejauh ini, terdapat dua proyek hulu migas yang masih terombang-ambing karena sang operator dari proyek tersebut berencana untuk melepaskan keikutsertaannya seperti yang terjadi pada proyek lapangan Abadi Blok Masela dan proyek Indonesia Deepwater Development.

Staf pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menilai kedua proyek tersebut seharusnya tidak boleh gagal terealisasi. Menurutnya, pemerintah memiliki tugas untuk memastikan kedua proyek itu dapat berjalan.

Pri menjelaskan bahwa dalam kasus proyek Blok Masela, pemerintah perlu lebih aktif untuk berperan dalam mendapatkan pembeli gas. Sementara itu, dalam proyek IDD harus ditemukan jalan tengah dan kompromi dalam hal keekonomian proyek.

"Berpikirnya harus makro, mengutamakan ada investasi yang bergulir ketimbang menitikberatkan pada aspek cost karena toh bukan kita [Indonesia] juga yang pada dasarnya mengeluarkan investasi untuk proyek itu," katanya kepada Bisnis, Minggu (3/1/2021).

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya membantu agar konstruksi Blok Masela dapat diselesaikan tepat waktu, termasuk dalam pembebasan tanah untuk membangun jaringan pipa yang dibutuhkan untuk mendistribusikan gas hasil produksi dari lapangan Abadi.

Fahmy menjelaskan bahwa salah satu perkembangan yang telah dicapai dalam proyek Abadi Masela adalah penandatanganan kontrak antara Pemerintah Indonesia dan Inpex pada 2 tahun lalu setelah perundingan alot berlangsung bertahun-tahun. Sesuai dengan persetujuan tersebut, saat ini pembangunan konstruksi sedang berlangsung hingga 2024. Blok Masela baru akan menghasilkan produksi setahun setelahnya.

"Pasar gas di dalam dan luar negeri sangat besar. Tantangannya adalah menyelesaikan konstruksi dan infrastruktur pipa untuk penyaluran gas dari Masela ke konsumen. Dengan prospek yang besar, tidak sulit bagi Inpex mencari investor menggantikan Shell," katanya kepada Bisnis, Minggu (3/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper