Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penumpukan penumpang di bandara pada libur Tahun Baru 2021.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan agar tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara, pihaknya meminta petugas cabang melakukan sejumlah perbaikan.
"Di antaranya, melakukan pengaturan ulang alur antrian, area tunggu disesuaikan jumlah penumpang yang datang, dibuat beberapa titik pemeriksaan, menambah jumlah petugas, hingga berkoordinasi dengan maskapai dan pemangku kepentingan lain," ujarnya Rabu (30/12/2020).
AP I juga memastikan mampu melayani penumpang dengan baik di 15 bandara yang dikelola dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai keputusan Satgas Covid-19 dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sekalipun terdapat penurunan jumlah penumpang.
"Kami bisa memastikan tidak ada penumpukan penumpang di bandara yang mengantri sehingga tidak menimbulkan klaster baru. Kesiapan juga kita akan dilakukan untuk mengantisipasi arus balik," katanya.
Dia mengaku sempat terjadi penumpukan penumpang yang melakukan tes Covid-19 di awal penerapan kewajiban hasil rapid test antigen sebelum terbang. Pasalnya, di sejumlah daerah, bandara AP I dianggap yang paling siap, sementara klinik-klinik lain belum menyiapkan rapid test antigen.
Selain itu, AP I mematok harga tes antigen hanya Rp170.000, atau lebih murah dibandingkan dengan klinik di luar bandara yang masih menyediakan layanan antigen seharga Rp400.000--Rp500.000.
"Pada tanggal 17--18 Desember 2020 sempat terjadi penumpukan di Surabaya karena menjadi alternatif tes rapid antigen, waktu itu tersedia di bandara di tempat lain belum, kalaupun tersedia di tempat lain harganya tinggi," katanya.
Dia bercerita bahkan sebagian peserta tes Covid-19 bukan akan menggunakan pesawat, melainkan pengguna moda angkutan lain. "Ini penumpang bukan mau naik pesawat, tapi mau gunakan moda transportasi lain datang ke bandara [ikut tes rapid antigen] dan terjadi penumpukan," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Operasional AP I Wendo Asrul Rose menuturkan penerapan aturan terbaru dari pemerintah yang mewajibkan rapid test antigen untuk keluar masuk Pulau Jawa dan PCR test di Pulau Bali menghadapi ketidaksiapan penumpang.
"Memang dalam posisi begitu dikeluarkannya regulasi penumpang agak kurang siap pemenuhan persyaratan kesehatan. Kami sudah antisipasi walaupun pada hari pertama keteteran semuanya, penumpang tidak terinformasi bisa melakukan tes antigen di area mereka," ujarnya.
AP I katanya, juga menerapkan kampanye agar calon penumpang penerbangan di bandaranya melakukan rapid test antigen pada H-1 keberangkatan supaya ketika waktunya terbang hanya tinggal check in dan validasi hasil tes.
"Alternatif terakhir bandara jadi untuk pemeriksaan, pemeriksaan di bandara pun jadi landai. Kami kampanye salah satunya menampilkan tempat tes antigen di semua kota mereka," paparnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun.