Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 2 Lokasi Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia rencananya dibangun di dua lokasi.
LG Energy Solution./LG
LG Energy Solution./LG

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia rencananya dibangun di dua lokasi.

Lokasi pembangunan pabrik baterai yang akan dikembangkan oleh konsorsium BUMN dan LG Energy Solution, anak usaha dari LG Chem asal Korea Selatan, berada di Maluku Utara dan Batang, Jawa Tengah.

"Untuk hulunya, bangun smelter dan tambangnya di Maluku Utara. Cathode, precusor, dan sebagian baterai cell-nya berdasarkan hasil survei nantinya itu akan dilakukan di Batang," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (30/12/2020).

Menurutnya, dipilihnya Batang sebagai lokasi pembangunan pabrik baterai karena daerah tersebut merupakan kawasan industri yang sangat strategis untuk dikembangkan.

Hadirnya pabrik baterai di Batang diharapkan mampu menciptakan kerja sama antara investor asing dan pengusaha nasional, pengusaha lokal, dan UMKM.

Pengembangan baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir tersebut akan dilakukan oleh konsorsium BUMN yang terdiri atas Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., bersama mitra investor asing.

LG Energy Solution dan Pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk pembangunan pabrik baterai pada 18 Desember 2020. Bahlil menyebutkan bahwa total investasi proyek ini mencapai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.

Selain LG Energy Solution, konsorsium BUMN juga tengah bernegosiasi dengan investor asal China, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

Proyek baterai ini nantinya akan melingkupi proyek smelter HPAL dan RKEF di sisi hulu, kemudian proyek precursor, proyek katoda, battery cell dan pack di sektor intermediate, serta ESS-charging station-power solutions hingga daur ulang di sisi hilir.

"Hulunya, smelternya itu dengan Antam karena IUP [izin usaha pertambangan]-nya punya Antam. Untuk cathode, precusor itu Pertamina sama PLN dan MIND ID, sampai battery cell-nya," kata Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper