Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan sektor perumahan di Tanah Air mengalami penurunan selama 2020. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan realisasi program sejuta rumah pada tahun ini tidak mencapai target.
Dia mengatakan program satu juta rumah telah dimulai sejak 2015. Selama lima tahun terakhir, realisasi pembangunan rumah mencapai 5,6 juta unit per 14 Desember 2020. Lebih dari 70 persen rumah tersebut dinikmati oleh golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Khusus untuk tahun ini, dikarenakan pandemi Covid-19, terjadi penurunan pertumbuhan pada sektor perumahan di Indonesia. Realisasi Program Sejuta Rumah tidak sesuai target,” kata Wapres saat menyampaikan keynote speech pada focus grup discussion DPD RI, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut, dia menyatakan capaian program satu juta rumah 2020 per tanggal 14 Desember sebesar 856.758 unit. Sekitar 77 persen di antaranya disalurkan kepada MBR.
Selain itu, pertumbuhan sektor Real Estate pada kuartal III tahun ini juga jauh di bawah angka pertumbuhan pada 2019 yang mencapai 5,49 persen.
Pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah dan Apartemen (KPR dan KPA) juga menurun tajam, dari 7,99 persen pada 2019, menjadi hanya 2,05 persen pada kuartal III pada 2020.
Baca Juga
“Pada tahun 2021 Pemerintah berharap ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5 persen. Salah satu sektor strategis yang diharapkan mampu mendukung target tersebut adalah sektor perumahan, yang mendapatkan perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional,” tuturnya.
Wapres menegaskan perumahan menjadi sektor strategis dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sektor perumahan berkontribusi pada 2,7 persen produk domestik bruto nasional.
Sektor ini lanjut Wapres juga memacu kurang lebih 175 industri lainnya dan menyerap tenaga kerja di sektor perumahan sekiar 4,23 juta orang.
“Di tengah tekanan pandemi yang menyebabkan perekonomian domestik di kuartal III/2020 mengalami kontraksi 3,49 persen, sektor perumahan termasuk salah satu sektor yang mampu tumbuh positif,” paparnya.