Bisnis.com, JAKARTA - Ketidakpastian yang tinggi akibat penyebaran Covid-19 karena belum terbendung membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami revisi. Beberapa lembaga internasional memperkirakan tidak sebagus prediksi sebelumnya pada beberapa bulan lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa September lalu pemerintah menargetkan pertumbuhan tahun depan di angka 5 persen. Target tersebut telah dikunci melalui Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
“Kita tidak mengubah proyeksi ekonomi pada 2021, yaitu masih 5 persen,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (21/12/2020).
Sri menjelaskan bahwa IMF juga tidak mengubah proyeksi. Masih seperti pada pengumuman pada September lalu, ekonomi Indonesia berada di angka 6,1 persen.
Adapun, Bank Dunia memproyeksi angka lebih pasti, dari sebelumnya antara 3 persen sampai 4,4 persen, pada bulan ini lembaga tersebut memperkirakan angka pertumbuhan di level 4,4 persen.
Sementara itu, OECD menaruh angka lebih pesimistis. Ekonomi Indonesia pada 2021 yang sebelumnya diperkirakan tumbuh 5,3 persen, kini diprediksi turun menjadi 4 persen. Begitu pula dengan ADB juga menurunkan proyeksi pertumbuhan dari 5,3 persen berubah menjadi 4,5 persen.
Meski begitu, semuanya memasang angka ekonomi Indonesia tumbuh. Pergerakan ke angka optimistis ini bergantung pada upaya menekan penyebaran Covid-19.
“Di 2020 perekonomian Indonesia akan kembali positif ditopang vaksinasi dan upaya-upaya pengendalian pandemi, kebijakan pemulihan, serta agenda reformasi,” jelas Sri.