Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan mencapai pada sasaran target 4,5 hingga 5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan syarat utama untuk bisa mencapai pertumbuhan 5 persen tersebut adalah penanganan dan pencegahan Covid-19, serta program vaksinasi yang akan dilakukan tahun depan.
"Ini sangat tergantung pada cara kita semua menangani, mencegah Covid-19 melalui disiplin kesehatan dan program vaksinasi tahun depan," katanya saat memberikan kata sambutan dalam acara Bisnis Indonesia Award 2020 bertajuk Resilience in Pandemic, Senin (14/12/2020).
Sri Mulyani menjelaskan fokus pemerintah untuk tahun depan adalah tetap melakukan penanaganan Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi. Untuk itu, instrumen keuangan negara, yaitu APBN tahun anggaran 2021 masih memiliki peran yang penting untuk mengakselerasi ekonomi.
Dia menyampaikan, komposisi APBN 2021 mengalami sedikit pergeseran, salah satunya pada sektor kesehatan dikarenakan kebutuhan anggaran untuk vaksinasi dibutuhkan biaya yang lebih besar.
"Di kesehatan lebih dari Rp167 triliun disediakan, belum termasuk untuk vaksinasi. Dibutuhkan anggaran yang cukup signifikan karena jumlah coverage vaksinasi harus cukup besar sehingga menimbulkan imunitas yang memadai," jelasnya.
Selain itu, APBN 2021 yang ditujukan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN), pemerintah juga menetapkan anggaran untuk belanja infrastruktur, ketahanan pangan, serta pembangunan infrastruktur teknologi bidang informasi, komunikasi, juga pariwisata.
Selain itu, pemerintah juga mendorong belanja untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) dan membangun produktivitas. Sri Mulyani mengharapkan, seluruh pergerakan ekonomi pada tahun depan tidak hanya bergantung pada APBN yang saat ini melakukan pekerjaan berat dalam menopang perekonomian Indonesia yang terpukul berat akibat pandemi Covid-19.