Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah meminta agar sepeda motor matik tidak digunakan di daerah pegunungan.
Pasalnya, kendaraan roda dua jenis ini jadi yang paling banyak mengalami kecelakaan.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya masih kesulitan mencari solusi mengurangi kecelakaan roda dua secara efektif. Pasalnya, moda ini masih jadi yang paling sering terjadi.
"Satu per satu persoalan harus diselesaikan, kami himbau kendaraan matik [roda dua] tak dipakai di pegunungan, matik tak ada engine break, kalau motor kupling kendaraan kurangi gas, mesin bisa bantu pengereman, di matik tak efektif, sehingga hanya manfaatkan rem utamanya," ujarnya, Kamis (17/12/2020).
Dengan demikian, ketika melalui jalur turun panjang beban berat dan rem terlalu panas (overheat), sehingga menjadi blong dan terjadi kecelakaan. Dia menyebut masyarakat di beberapa daerah sudah melarang sepeda motor matik berlalu lalang di wilayah pegunungan.
"Di sini kami bekerjasama dengan Jepang dan pihak asing untuk evaluasi motor matik ini, kami himbau Gojek Grab tidak terima anggota baru di pegunungan menggunakan motor matik," katanya.
Baca Juga
Menurutnya, implementasi rekomendasi sepeda motor matik tidak mengaspal di daerah pegunungan masih sulit dilakukan pengawasannya.
"Implementasi di daerah dan disiplin di masyarakat tidak lakukan, ini sangat sulit implementasi ini di lapangan bagi kami," imbuhnya.