Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Dubes RI Soal Ekonomi China yang Cepat Pulih

Negara ini berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif dalam dua kuartal terakhir sekaligus mengendalikan penyebaran Covid-19.
Suasana Pasar Induk Xinfadi di Distrik Fengtai, Beijing, China, pada sore hari 19 Juli 2019. /ANTARA
Suasana Pasar Induk Xinfadi di Distrik Fengtai, Beijing, China, pada sore hari 19 Juli 2019. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Meski menjadi lokasi pertama yang menyaksikan penyebaran Covid-19, China menjadi satu dari segelintir negara yang berhasil menghindari jurang resesi selama pandemi.

Negara ini berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif dalam dua kuartal terakhir sekaligus mengendalikan penyebaran Covid-19.

Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun menyebutkan setidaknya ada 7 langkah yang diambil China sehingga menuai keberhasilan ini. Pertama, pemerintah negara tersebut langsung mengambil keputusan tanggap usai penyakit pernapasan yang tak dikenali ditemui di Hubei, provinsi dengan populasi mencapai 70 juta orang.

Full response ini diikuti dengan mass mobilization, di mana provinsi-provinsi lain turut memberikan bantuan untuk Hubei,” kata Djauhari dalam webinar Komunikasi Publik: Membangun Optimisme Indonesia 2021, Kamis (17/12/2020).

Langkah ketiga, Djauhari menjelaskan setiap kebijakan yang diambil diiringi dengan tekad politik yang kuat. Dia mengatakan hal ini didukung pula oleh sistem partai tunggal di China yang menyebabkan friksi dalam pengambilan kebijakan cenderung minim.

“Lalu ada penyesuaian kebijakan setiap jangka waktu tertentu. Ini juga dilakukan Indonesia,” tambahnya.

Kebijakan kelima didukung oleh diberikannya stimulus guna meringankan beban perekonomian yang mengalami tekanan dari sisi permintaan dan penawaran. Djauhari mengatakan total stimulus fiskal dan moneter yang diguyur China mencapai US$534 miliar.

Poin keenam, Djauhari mengatakan terdapat faktor aksi yang koordinatif dan transparan yang ditunjukkan pemerintah China untuk setiap kebijakan yang diambil.

“Lalu ketujuh, sejak Februari mereka mulai melakukan riset obat-obatan dan vaksin. Saat itu kita juga mulai melakukan pembicaraan dengan China,” kata Djauhari.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan China sendiri telah memasuki usia ke-70 pada 2020. Djauhari menjelaskan bahwa status hubungan bilateral kedua negara berada di level strategic comprehensive partnership sejak 2013 atau meningkat dari status mitra strategis yang dijalin mulai 2005.

“Ini artinya China bukan hanya teman, tetapi sahabatan bagi Indonesia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper