Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Enseval Putera Megatrading (EPMT) Sabet Bisnis Indonesia Award

PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) mendapatkan penghargaan dalam Bisnis Indonesia Award 2020 untuk sektor perdagangan barang besar produksi dan barang konsumsi.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 14 Desember 2020  |  17:16 WIB
Enseval Putera Megatrading (EPMT) Sabet Bisnis Indonesia Award
Gudang distribusi dan logistik Kalbe Farma yang dikelola anak usaha PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Jaringan distribusi Enseval menjangkau 74 cabang di 54 kota di Indonesia. - kalbe.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) mendapatkan penghargaan dalam ajang bergengsi Bisnis Indonesia Award (BIA) 2020.

Emiten berkode saham EPMT tersebut mendapatkan penghargaan untuk kategori perusahaan publik yang bergerak di sektor perdagangan barang besar produksi dan barang konsumsi.

Adapun, EPMT berhasil meraih penghargaan tersebut dengan bersaing dengan nominator lainnya, antara lain Arita Prima Indonesia Tbk., Surya Pertiwi Tbk., dan Colorpak Indonesia Tbk. Selain itu, ada AKR Corporindo Tbk., Mitra Pinasthika Mustika Tbk., Tigaraksa Satria Tbk.

Empat dekade pertumbuhan yang berkelanjutan merupakan sebuah bukti dedikasi yang dinamis dan responsif dari Enseval untuk memberikan layanan distribusi yang dapat diandalkan.

Mengutip melalui laman resminya, tonggak perjalanan mereka dimulai sejak 1973 untuk memenuhi permintaan dari konsumen terhadap produk farmasi mendorong perusahaan untuk menyediakan infrastruktur distribusi dan layanan yang modern serta dapat diandalkan.

Adapun pada sepanjang sembilan bulan 2020 ini perusahaan membukukan peningkatan penjualan bersih sebesar 2,35 persen menjadi Rp16,86 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp16,48 triliun. Sektor divisi barang konsumsi masih menjadi penopang utama pertumbuhan perseroan.

Penyumbang kedua penjualan berasal dari divisi obat dengan resep dokter dengan kontribusi 25,47 persen atau setara dengan Rp4,29 triliun, meskipun raihan ini turun secara tahunan 3,92 persen. Kemudian segmen obat bebas menyumbang Rp2,63 triliun, bahan baku Rp1.49 triliun, peralatan kesehatan Rp1 triliun.

Sementara itu per 30 September 2020, total aset perseroan meningkat dari Rp8,70 triliun menjadi Rp8,92 triliun atau naik sebesar 2,51 persen. Adapun, total liabilitas juga turut meningkat 0,32 persen menjadi Rp2,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Bisnis Indonesia Award
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top