Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Angkutan Darat (Organda) memproyeksikan pemulihan industri transportasi pada tahun depan bisa mencapai lebih dari separuh yang dicapai pada periode normal sesuai dengan jenis moda setelah pemerintah memulai rencana vaksinasi corona pada tahun depan.
Ketua Umum Organda Andre Djokosoetono menuturkan dari hasil quick response sebagian anggota Organda, sektor angkutan barang menjadi yang paling terdampak positif atas kabar vaksinasi tersebut. Dia menyebutkan untuk angkutan penumpang, akselerasi pemulihan bisa berjalan dengan cepat tetapi masih bergantung kepada jenis angkutannya.
Dia mencontohkan untuk angkutan penumpang pariwisata akan menjadi yang paling lambat pemulihannya. Kondisi tersebut, katanya, tak terlepas dari daya beli masyarakat yang belum normal pada periode pendistribusian vaksin corona.
Andre tak menyebutkan secara pasti kapan fase pemulihan tersebut akan dimulai tetapi dia optimistis segera setelah vaksin mulai terdistribusi, masyarakat akan semakin beraktivitas dengan normal.
“Untuk itu proyeksi perbaikan bisa antara 50 persen – 120 persen bergantung pada jenis angkutannya seperti contoh di atas dari normal. Jadi belum tentu semuanya recover,” katanya, Kamis (10/12/2020).
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry juga mengharapkan dengan adanya vaksin kegiatan masyarakat bisa segera berangsur karena sudah tidak ada lagi hambatan dari sisi mobilitas. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan memang masih terlalu dini untuk mulai merasakan dampak dari kabar vaksinasi tersebut.
Baca Juga
Namun, dia yakin bahwa pemulihan sektor penyeberangan dan transportasi pada umumnya berbanding lurus dengan luasnya distribusi vaksin di Indonesia. Ira menyebutkan pada saat relaksasi normal baru saja, dia sudah melihat pertumbuhan 6 persen untuk penumpang pejalan kaki dan 13 persen untuk kendaraan roda empat.
“Jadi kami cukup yakin jika semuanya sudah mendapat vaksin, angka ini akan naik secara signifikan,” katanya.
Apabila nantinya proses distribusi vaksin corona tidak memberikan dampak seperti yang diharapkan tentunya mobilitas masyarakat masih akan terbatas, tentunya akan mempengaruhi bisnis ASDP. Sebagai antisipasinya ASDP akan terus memperkuat sisi logistik dan juga internal monitoring atas efektivitas finansial.