Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Komitmen Sri Mulyani Soal Efektivitas PEN

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp695,2 triliun untuk program-program PEN sepanjang tahun ini dalam rangka memberi dorongan kepada masyarakat dan ekonomi dari tekanan akibat pandemi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan kepada tim Bisnis Indonesia saat wawancara eksklusif di Jakarta, Jumat (22/11/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan kepada tim Bisnis Indonesia saat wawancara eksklusif di Jakarta, Jumat (22/11/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomitmen untuk terus memantau efektivitas berbagai program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terhadap kesejahteraan masyarakat maupun keberlangsungan perekonomian.

“Tentu dalam hal ini kami akan melihat apakah efektivitas dari program ini betul-betul mencapai kepada masyarakat atau perekonomian,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (8/12/2020).

Sri Mulyani menyebutkan pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp695,2 triliun untuk program-program PEN sepanjang tahun ini dalam rangka memberi dorongan kepada masyarakat dan ekonomi dari tekanan akibat pandemi.

“Ini yang dilakukan untuk 2020 nilainya mencapai mendekati Rp700 triliun yaitu Rp695,2 triliun. Kami melakukan tracking terhadap kemajuan dari seluruh instrumen keuangan negara ini,” ujarnya.

Dalam program PEN itu, terdapat enam fokus bidang yaitu kesehatan dengan anggaran Rp97,26 triliun, perlindungan sosial Rp234,33 triliun sektoral K/L dan Pemda Rp65,97 triliun, UMKM Rp114,81 triliun, pembiayaan korporasi Rp62,22 triliun, dan insentif usaha Rp120,6 triliun.

Menurutnya, program PEN tersebut telah mampu membuat perekonomian menjadi lebih baik yang dibuktikan dengan terjadinya momentum pembalikan pertumbuhan di beberapa sektor pada kuartal III.

Beberapa sektor yang mengalami pembalikan meski masih di zona negatif pada kuartal III adalah industri pengolahan, perdagangan, transportasi, pergudangan, konstruksi, serta akomodasi.

Sementara itu, realisasi program PEN telah mencapai Rp431,54 atau 62,1 persen dari pagu per 25 November 2020 sehingga pertumbuhan kuartal III membaik dari minus 5,34 persen menjadi minus 3,49 persen.

Sri Mulyani pun berharap momentum pembalikan ini bisa bertahan di kuartal berikutnya sehingga pemulihan secara penuh terhadap ekonomi Indonesia mampu tercapai.

“Dengan berbagai upaya ini kita melihat pada kuartal III perekonomian sudah mulai terjadi pembalikan. Pembalikan ini tentu diharapkan bisa bertahan,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper