Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana membangun jaringan gas bumi untuk sebanyak 120.776 sambungan rumah yang tersebar di 21 kabupaten/kota pada 2021.
Wahyudi Akbari, Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Migas menjelaskan, jargas yang akan dibangun tersebut seharusnya dibangun pada 2020, Namun, karena adanyak realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 ditunda menjadi 2021.
Menurut Wahyudi, besaran sambungan rumah didasarkan pada hasil survei.
Dia memaparkan bahwa sebagian besar jargas yang akan dibangun itu berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat, sedangkan daerah lain yang dibangun jargas adalah Aceh, Sumsel, dan Sulteng.
"Tahun 2019 sudah disusun FEED dan DEDC. Kami juga telah meminta dukungan daerah terhadap FEED dan DEDC ini melalui penandatanganan berita acara dengan pemerintah daerah," jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (5/12/2020).
Agar pembangunan jargas berjalan lancar, pemerintah mengharapkan kontraktor pemenang lelang dapat langsung mengurus perizinan setelah kontrak kerja ditandatangani. Pada April atau Mei 2021, semua perizinan diharapkan telah rampung sehingga proses pembangunan dapat segera dilakukan.
Baca Juga
"Harapan Menteri ESDM, apa yang dibangun pemerintah dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada tahun yang sama. Pembangunan maksimum rampung di triwulan ketiga sehingga triwulan keempat sudah dapat dinikmati masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, untuk 2020, dari target awal 127.864 SR, realisasinya mencapai 135.286 SR di 23 kabupaten/kota. Penambahan sebanyak hampir 6% ini karena adanya permintaan dari pemda.