Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Libur Akhir Tahun Ini Bakal Sepi Pemudik

Kemenhub memprediksi libur akhir tahun kali ini bakal sepi pemudik karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Kendaraan melintas di Tol Cikopo-Paliman, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Menjelang Lebaran, salah satu titik kepadatan arus mudik di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terpantau sepi dikarenakan adanya larangan mudik dari Pemerintah demi mencegah penyebaran wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kendaraan melintas di Tol Cikopo-Paliman, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Menjelang Lebaran, salah satu titik kepadatan arus mudik di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terpantau sepi dikarenakan adanya larangan mudik dari Pemerintah demi mencegah penyebaran wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi terdapat 73 persen masyarakat yang memilik tidak melakukan perjalanan saat Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Sisanya sejumlah 27 persen memilih melakukan perjalanan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan berdasarkan survei tersebut artinya akan lebih banyak masyarakat yang memilih tinggal di rumah karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

"Dari responden 1.634 orang itu sebagian besar mengatakan tidak mudik, kami sangat bersyukur, karena masyarakat sudah tahu kenapa tidak mudik mungkin karena waktu, lalu karena Covid-19," jelasnya, Jumat (4/12/2020).

Dia berharap pilihan masyarakat agar tidak mudik ini sebagai bentuk kesadaran masyarakat karena saat ini memang waktunya kurang tepat melakukan perjalanan karena pemerintah juga sering mengkampanyekan di rumah saja.

Kendati demikian, dia menyebut potensi sekitar 27 persen masyarakat tetap melakukan perjalanan dengan tujuan utama menuju kampung halaman sebesar 40 persen.

"Dari asal keberangkatan paling banyak itu di sekitar aglomerasi Jabodetabek. Kemudian tujan perjalanan paling banyak sama seperti setiap tahunnya yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat," ujarnya.

Berdasarkan survei sejumlah 31,64 persen pemudik berasal dari Jabodetabek dan 20,28 persen daerah tujuannya yakni Jawa Tengah. Budi Setiyadi menjelaskan dari sisi waktu momentum Nataru tidak sebesar Nataru 2019 karena pandemi, tetapi antisipasi tetap dilakukan.

"Walaupun dari sisi waktu, momentum tidak sama seperti tahun lalu, kami koordinasi dengan beberapa instansi untuk mendukung aktivitas Nataru, seperti TNI, Basarnas, Jasa Marga, dan lainnya, apalagi saat ini tengah mengalami cuaca ekstrim," paparnya.

Sejumlah daerah terangnya, berpotensi mengalami curah hujan tinggi, sehingga dapat berakibat banjir dan menggenangi beberapa ruas jalan nasional dan provinsi. BNPB dan BMKG ujarnya, telah menyampaikan potensi tersebut sehingga pihaknya pun mengantisipasi.

"Kami juga dengarkan antisipasi apa yang harus kita siapkan untuk Nataru nanti. Kegiatan penanganan melibatkan beberapa institusi pemerintah terutama Polri, kami juga siapkan petugas untuk pengalihan jalur jika terjadi banjir," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper