Bisnis.com, JAKARTA – Klaim tunjangan pengangguran negara bagian Amerika Serikat turun paling tajam dalam hampir dua bulan terakhir pada pekan lalu.
Hal ini menjunukkan harapan bahwa pemulihan bertahap di pasar tenaga kerja akan terus berlanjut terlepas ada lonjakan infeksi Covid-19 dan pembatasan bisnis lebih lanjut.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (3/12/2020),Departemen Tenaga Kerja mencatat klaim pengangguran awal dalam program negara reguler turun 75.000 menjadi 712.000 pada pekan yang berakhir 28 November. Ini merupakan penurunan pertama dalam tiga pekan terakhir.
Tanpa penyesuaian untuk fluktuasi musiman, klaim tunjangan penganttuan turun sekitar 122.000 selama periode tersebut.
Sementara itu, klaim lanjutan, yang merupakan total warga AS yang mengajukan klaim tunjangan secara keseluruhan, turun 569.000 menjadi 5,52 juta di pekan yang berakhir 21 November.
Data klaim awal ini berada di bawah proyeksi ekonom yang memperkirakan ada 775.000 klaim awal dan 5,8 juta klaim lanjutan, berdasarkan estimasi median dalam survei Bloomberg.
Namun, perlu diingat bahwa penyesuaian musiman pada data klaim cenderung lebih rumit jika terdapat hari libur, termasuk libur Thanksgiving pekan lalu. Sehingga, penting untuk melihat apakah tren tersebut dapat dipertahankan.
Meskipun angka klaim terbaru menunjukkan peningkatan bertahap, angka tersebut masih jauh di atas level sebelum pandemi. Pasar tenaga kerja juga masih menghadapi peningkatan jumlah kasus Covid-19 dan pengetatan pembatasan bisnis di beberapa negara bagian AS.
Sejumlah industri seperti perjalanan, rekreasi, dan perhotelan masih tertekan oleh pandemi dan dapat memangkas tenaga kerja lebih agresif jika tidak ada bantuan fiskal tambahan.
Sementara itu, median estimasi dalam survei Bloomberg memperkirakan laporan tenaga kerja bulanan pemerintah pada hari Jumat diproyeksikan adanya 475.000 lapangan kerja baru pada bulan November, masih solid namun merupakan kenaikan terkecil dalam tujuh bulan terakhir. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 6,8 persen dari 6,9 persen.