Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan konsumsi listrik hingga Oktober 2020 masih lesu akibat dampak pandemi Covid-19.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat BAHWA konsumsi listrik hingga Oktober 2020 mengalami penurunan 2,37 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan bahwa turunnya konsumsi listrik ini menyebabkan lebih dari 3.000 megawatt (MW) pembangkit tidak beroperasi.
"Jawa-Bali ini [penurunan konsumsi listrik] sekitar 10 persen rata-rata sehingga ada oversupply, 3.000 MW kami shutdown-kan pembangkit kami," ujarnya dalam sebuah webinar, Selasa (1/12/2020).
Jisman menuturkan bahwa dampak pandemi Covid-19 telah menurunkan konsumsi listrik di sejumlah wilayah, terutama di wilayah Bali yang mengalami penurunan hingga 21,21 persen hingga Oktober 2020.
Wilayah sistem kelistrikan yang mengalami pertumbuhan negatif lainnya, antara lain Sumatra Barat sebesar 0,53 persen, Jawa Bara sebesar 2,97 persen, DKI Jakarta dan Tangerang 11,44 persen, serta Banten 9,73 persen.
Baca Juga
"Bali [turun] besar karena memang di sana perekonomiannya ditunjang pariwisata. Sekarang pariwisata agak sulit sehingga dengan pandemi penurunannya cukup besar," kata Jisman.