Bisnis.com, JAKARTA -- Realisasi penyerapan ayam broiler siap potong (livebird) oleh perusahaan pembibitan unggas mencapai 25,8 juta ekor per 21 November 2020 sejak penugasan dimulai pada 18 oktober 2020. Jumlah ini setara 91 persen dari target penyerapan.
Penyerapan sendiri ditarget mencapai 28,36 juta ekor. Kementerian Pertanian menyebutkan terdapat 45 perusahaan yang berkomitmen melaksanakan penugasan dan 50 persen di antaranya telah merealisasikan penyerapan.
“Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi polemik over stock livebird di peternak UMKM," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah dalam keterangan resmi, Sabtu (28/11/2020).
Baca Juga : Harga Ayam Terkendali, Peternak Kian Bahagia |
---|
Nasrullah menjelaskan terdapat sejumlah langkah yang diambil Ditjen PKH untuk stabilisasi perunggasan. Selain kebijakan penyerapan ayam siap potong, pemerintah juga mengendalikan produksi day old chicken (DOC) kelas final stock melalui afkir dini parent stock (PS) yang berusia lebih dari 50 minggu.
Per 23 November 2020, tercatat pelaksanaan afkir dini PS betina berumur lebih dari 50 minggu di Pulau Jawa telah terealisasi sebanyak 3,75 juta ekor atau 94,66 persen dari target. Sementara, pelaksanaan afkir dini PS jantan telah terealisasi sebesar 102,16 atau sebanyak 344.189 ekor.
"Untuk Pulau Jawa sendiri, target afkir dini untuk betina adalah sebanyak 3,96 juta ekor dan jantan sebanyak 336.889 ekor,” kata Nasrullah.
Baca Juga : Langkah Kementan Kurangi Stok DOC Dinilai Tepat |
---|
Adapun target afkir dini untuk wilayah luar Pulau Jawa pada ayam betina adalah sebanyak 1 juta ekor dengan realisasi 962.055 ekor atau 96,21 persen dari target. Sementara afkir jantan dari target sebanyak 88.077 ekor, realisasi mencapai 86.506 ekor atau sebesar 98,22 persen.
Dari total 12 perusahaan di luar Pulau Jawa yang mendapat penugasan, mayoritas sudah berkomitmen melaksanakan afkir dini. Hanya 2 perusahaan yang belum melakukan realisasi.