Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Perusahaan Manufaktur China Melesat, Rekor Tertinggi dalam 9 Tahun Terakhir

Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan keuntungan industri naik untuk enam bulan berturut-turut, naik 28,2 persen (yoy) dari Oktober dari tahun lalu. Selama 10 bulan pertama tahun ini, keuntungan naik 0,7 persen (ytd).
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Laba perusahaan manufaktur China melonjak pada laju tercepat dalam hampir sembilan tahun terakhir, di bulan Oktober.  Kondisi ini menandakan lebih lanjut bahwa pemulihan ekonomi semakin cepat.

Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan keuntungan manufaktur naik untuk enam bulan berturut-turut, naik 28,2 persen (yoy) dari Oktober dari tahun lalu. Selama 10 bulan pertama tahun ini, keuntungan naik 0,7 persen (ytd).

Akselerasi tersebut terutama disebabkan oleh basis yang rendah pada periode yang sama tahun lalu dan peningkatan pendapatan investasi bulan ini, menurut biro statistik.

Ekonom Biro Statistik Nasional Zhu Hong memperingatkan bahwa keuntungan mungkin akan mendapat tekanan di masa depan.

"Kita harus mencatat bahwa tingkat pertumbuhan piutang perusahaan manufaktur telah meningkat, dan tekanan pada arus kas telah meningkat, yang menjadi pertanda buruk bagi pemulihan terus menerus produksi dan operasi perusahaan," kata Zhu, dikutip dari Bloomberg.

Ekonom Bloomberg David Qu memperkirakan laba industri akan tetap kuat pada satu atau dua kuartal ke depan, meskipun laju pertumbuhan mungkin melambat.

"Pemulihan konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor yang kuat akan tetap mendukung, melawan tekanan penurunan dari deflasi pada harga produsen," ujarnya.

Dari catatan Biro Statistik Nasional, keuntungan di perusahaan manufaktur milik negara turun 7,5 persen per tahun dalam 10 bulan pertama tahun ini, sementara perusahaan swasta tumbuh 1,1 persen.

China tidak merilis data untuk bulan Januari dan Februari ini secara terpisah, tetapi menggabungkan bulan-bulan tersebut untuk mengurangi volatilitas di sekitar tahun baru Imlek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper