Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo : Patimban Bisa Dukung Perkembangan Industri Jika ...

Pelaku industri otomotif menyambut baik upaya pemerintah yang terus menambah fasilitas infrastruktur utamanya pembukaan Pelabuhan Patimban yang secara khusus didorong untuk perkembangan industri dalam negeri.
Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Tanjung Priok Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9) pagi. /TMMIN
Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Tanjung Priok Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9) pagi. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri otomotif menyambut baik upaya pemerintah yang terus menambah fasilitas infrastruktur utamanya pembukaan Pelabuhan Patimban yang secara khusus didorong untuk perkembangan industri dalam negeri.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan saat ini industri otomotif berhasil menjadi salah satu lokomotif perekonomian dengan kontribusi GDP sekitar 3,98 persen. Namun, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan.

Hal itu mengingat utilisasi industri ini masih di level 54 persen atau 1,3 juta unit dari total kemampuan kapasitas produksi Nasional saat ini 2,4 juta unit per tahun.

"Jadi adanya fasilitas baru yakni Pelabuhan Patimban diharapkan dapat lebih memperlancar perkembangan industri nasional apabila dibarengi dengan empat hal," katanya dalam Webinar Pelabuhan Patimban dan Geliat Ekonomi Nasional, Jumat (20/11/2020).

Keempat hal yang dimaksud Yohannes yakni pertama, telah ada jalan tol dari dan menuju Pelabuhan Patimban yang dapat memperlancar arus barang logistik yang dibutuhkan industri kendaraan bermotor.

Kedua, tersedianya fasilitas pendukung yang memadai seperti listrik, komunikasi, dan transmisi data.

Ketiga, tersedianya stock yard dan pergudangan dengan keamanan yang baik, berkualitas internasional dan memberikan layanan serta administrasi yang terpadu.

Keempat, cost competitiveness atau total biaya yang sangat kompetitif di kawasan Asean.

"Hal itu diperlukan karena pada 2025 diproyeksi terjadi peningkatan produksi kendaraan roda empat lebih dari 3 juta unit," ujar Yohannes.

Dia merinci 3 juta unit tersebut akan memenuhi konsumsi 1,25 juta di Pulau Jawa, 750.000 di luar Pulau Jawa, dan 1 juta untuk ekspor. Sementara dari angka tersebut akan ada 1,75 juta unit yang akan dikirim menggunakan pelabuhan laut setiap tahunnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper