Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom : Kolaborasi Telkomsel-Gojek Jadi Kebutuhan Pasar

Suntikan modal Telkomsel kepada Gojek merupakan langkah strategis mengantisipasi ekosistem ekonomi digital ke depan.
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann

Bisnis.com, JAKARTA- Investasi Telkomsel di perusahaan super-apps karya anak bangsa, Gojek, terus menuai dukungan. Kolaborasi strategis ini dinilai akan semakin mempercepat pengembangan ekosistem digital di Indonesia.

Chief Economist PT Bank Central Asia (BCA) Tbk David Sumual mengatakan, kolaborasi dua pemimpin pasar di industrinya masing-masing itu dibutuhkan ditengah situasi pandemi saat ini. Sinergi antara Telkomsel dan Gojek akan mendorong ekosistem digital yang terbukti tumbuh pesat selama pandemi Covid-19 makin meluas.

“Selama pandemi itu terjadi percepatan ekonomi digital yang luarbiasa. Maka, sinergi antara Telkomsel yang bergerak di bidang telekomunikasi dan perusahaan aplikasi on-demand seperti Gojek akan berdampak positif karena bisa saling memperkuat satu sama lain,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (19/11/2020).

Selain itu, lanjutnya, momentumnya juga sangat tepat mengingat sektor ICT merupakan salah satu sektor yang mencatat pertumbuhan double digit pada dua kuartal pertama tahun ini. Langkah ini juga didukung perencanaan matang dari Telkomsel mengenai pengembangan ekosistem digital ini dengan memperkuat infrastrukturnya.

“Paling tidak [dari kerja sama ini], mereka bisa bersinergi dalam hal infrastruktur, lalu hardware dan software, dan lain-lain. Infrastruktur adalah salah satu yang diperlukan dalam pengembangan ekosistem digital,” ujarnya.

Selain itu, David melihat prospek cerah dari berinvestasi di Gojek mengingat selama ini banyak investor yang sudah menanamkan modalnya dan nilai investasi mereka juga terus meningkat.

"Kolaborasi diantara pelaku usaha seperti Telkomsel dan Gojek ini memang dibutuhkan didalam iklim bisnis saat ini. Wajar dan biasa saja," imbuhnya.

Seperti dilaporkan sebelumnya, pada perayaan ulang tahun ke-10 yang digelar Kamis (12/11) lalu, Gojek mengumumkan jika fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group ( Gross transaction value - GTV) yang mencapai US$12 miliar (sekitar Rp170 triliun) atau meningkat 10% dibandingkan tahun lalu.

Pencapaian ini didorong antara lain oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara. Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online.

Kemampuan Gojek mencatatkan contribution margin positif tersebut dinilai banyak pihak sebagai keberhasilan perusahaan karya anak bangsa itu untuk meninggalkan strategi bakar uang yang identik di kalangan start-up untuk mendorong keberlanjutan usahanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper