Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, Realisasi Subsidi Gaji Tembus Rp20,75 Triliun per 13 November

Jumlah ini untuk 12,4 juta orang pekerja atau buruh, dengan penyalurannya didasarkan pada data BPJS Ketenagakerjaan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan program subsidi gaji untuk pekerja dengan upah kurang dari Rp5 juta dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/8/2020) - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan program subsidi gaji untuk pekerja dengan upah kurang dari Rp5 juta dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/8/2020) - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mempercepat penyerapan anggaran bantuan subsidi upah atau gaji yang diberikan kepada pekerja terdampak pandemi Covid-19.

Dikutip dari laman resmi Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu, sampai dengan 13 November 2020 otoritas telah mentransfer anggaran subsidi upah senilai Rp20,75 triliun kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

"Jumlah ini untuk 12,4 juta orang pekerja atau buruh, dengan penyalurannya didasarkan pada data BPJS Ketenagakerjaan," demikian pernyataan resmi DJPb yang dikutip Bisnis, Kamis (19/11/2020).

Selain subsidi gaji, otoritas kebendaharaan juga mencatat program Kartu Prakerja hingga tanggal 6 November telah mencapai realisasi sebesar Rp19,89 triliun dengan jangkauan 5,6 juta peserta.

Adapun, pemerintah saat ini terus mengakselerasi berbagai program yang ditujukan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pasalnya sampai 13 November 2020 realisasi dana penanganan Covid-19 dan PEN masih di angka Rp386,01 triliun dari pagu senilai Rp695,2 triliun.

Kendati demikian, dalam paparannya kemarin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa proses penyerapan anggaran PEN khususnya program perlindungan sosial memperlihatkan progres yang cukup baik.

Secara ringkas, Sri Mulyani memaparkan 5 perkembangan penyerapan program perlindungan sosial. Pertama, cakupan perlindungan sosial makin luas dan targeting semakin baik. Hampir semua rumah tangga di kelompok 40 persen masyarakat berpenghasilan terendah menerima setidaknya satu bantuan.

Meskipun dia mengakui isu exclusion dan inclusion error masih ada, tetapi menurutnya terdapat perbaikan data bottom up.

Kedua, ketahanan pangan membaik program kartu sembako, bansos sembako, bansos tunai, dan BLT dana desa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan

Ketiga, program keluarga harapan )(PKH) tetap didorong sebagai program untuk mengubah perilaku masyarakat miskin terhadap pendidikan dan kesehatan, serta internet.

Keempat, setelah sempat dihentikan sementara, program Kartu Prakerja mengalami akselerasi dan membantu mendorongpenerima manfaat masuk ke pasar tenaga kerja atau wirausaha.

Kelima, penyaluran berbagai bantuan meningkatkan inklusi keuangan (rekening bank atau rekening ponsel)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper