Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Salurkan Subsidi Gaji kepada 2,4 Juta Tenaga Pendidik, Ini Rinciannya

Pemerintah terus mengkaji dan mengidentikasi target penerima bantuan sosial di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara virtual perilisan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI/Bank Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara virtual perilisan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI/Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial dalam bentuk tunai. Kali ini ditujukan kepada tenaga pendidik yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bantuan subsidi gaji kepada tenaga pendidik akan disalurkan kepada sebanyak 2,4 juta orang, baik yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama.

"Total bantuannya Rp600.000, dikalikan 3 bulan, ditransferkan ke akun masing-masing [penerima]," katanya, Selasa (17/11/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, karena menghadapi situasi yang tidak biasa akibat pandemi Covid-19, pemerintah terus mengkaji dan mengidentikasi target penerima bantuan sosial.

Salah satu bantuan yang sedang dikaji adalah pemberian subsidi listrik. Hal ini dilakukan agar beban masyarakat tidak bertambah ketika mereka diharuskan beraktvitas di rumah.

"Jadi permintah memang membantu melalui berbagai saluran, tadinya targetnya masyarakat terutama yang sangat rentan diberikan lansung, baik dalam bentuk tunai maupun sembako," jelasnya.

Adapun, bantuan juga diberikan kepada UMKM, berupa tambahan bantuan produktif sebesar Rp2,4 juta per UMKM, di samping subsidi bunga dan penundaan cicilan.

Sri Mulyani menambahkan berbagai stimulus tersebut diberikan agar dampak dari pandemi Covid-19 bisa ditekan, mulai dari kegiatan pendidikan, sosial, UMKM, hingga ekonomi.

Oleh karena itu, imbuhnya, APBN juga bekerja ekstra keras, sehingga defisit pada tahun ini diperbolehkan melebihi 3 persen. Hal ini seiring dengan penerimaan perpajakan yang menurun signifikan, sedangkan di sisi lain, belanja harus tetap meningkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper