Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari subsektor panas bumi sampai dengan kuartal III/2020 telah mencapai Rp1,38 triliun.
Realisasi tersebut telah mencapai 97,87 persen dari proyeksi penerimaan tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp1,41 triliun.
"Untuk target (PNBP) pada 2020, insyaallah masih on track," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam rapat dengar pendapat dengna Komisi VII DPR, Senin (16/11/2020).
Adapun, proyeksi realisasi PNBP panas bumi hingga akhir tahun ini turun 26,90 persen bila dibandingkan dengan capaian tahun lalu, yakni Rp1,93 triliun.
Menurut Dadan, realisasi PNBP panas bumi memang cenderung naik turun tiap tahunnya, tetapi tergolong stabil.
Dandan memperkirakan dalam 5 tahun ke depan, realisasi PNBP panas bumi berpotensi meningkat pada kisaran Rp2,50 triliun. Hal ini didorong dengan adanya penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) hingga 1,5 gigawatt (GW) hingga 2025.
Baca Juga
"Kami perkirakan PLTP yang COD [commercial on date]-nya sampai 2025 itu hampir 1,50 GW. Kalau ini terjadi, pada 2025 tambahan PNBP-nya mungkin sekitar Rp1 triliun. Jadi, kita nanti akan mendapatkan PNBP sekitar Rp2,50 triliun," kata Dadan.