Bisnis.com, JAKARTA - Mantan menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Andrinof Chaniago mengaku bahwa saat menjadi pembantu Presiden Joko Widodo berupaya menurunkan produksi batu bara Indonesia.
Upaya ini, dia cantumkan pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019. Di dalam RPJMN itu, produksi batubara ditargetkan ada penurunan dari 550 juta ton menjadi 400 juta ton.
“Tapi apa yang terjadi? Tetap produksinya naik. Bahkan ada kawan menteri [Menteri ESDM] itu kirim surat ke Menteri Bappenas yang saat itu bukan saya lagi, [isinya meminta] untuk diubah RPJMN tentang kuota,” katanya pada diskusi virtual, Jumat (13/11/2020).
Andrinof menjelaskan bahwa kalangan internal Bappenas mengajak dia berdiskusi masalah tersebut. Dia lalu meyakinkan Menteri PPN yang saat itu sudah dikepalai Bambang Brodjonegoro.
Bambang mengikuti permintaan Andrinof dengan menolak surat tersebut. Akan tetapi kenyataannya berbalik.
“Dibuat Permen [peraturan menteri] oleh kawan kita itu yang kemarin dapat [Penganugerahan Tanda] Bintang Mahaputra,” ungkapnya.
Baca Juga
Bambang menjadi Menteri PPN/Bappenas pada periode pertama Jokowi, yaitu 27 Juli 2016 sampai 20 Oktober 2019.
Sementara itu, pada pertengahan 2017 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirim surat ke Bappenas. Saat itu, Kementerian ESDM dipimpin oleh Ignasius Jonan. Seperti diketahui, Jonan adalah salah satu orang yang mendapat penghargaan Mahaputra oleh Jokowi sebelumnya.
Ketika dihubungi Bisnis, Ignasius Jonan tidak segera memberikan jawaban apapun hingga berita ini diturunkan.