Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemanfaatan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) diyakini akan meningkatkan efisiensi, produktivitas bisnis, serta mendorong inovasi di berbagai sektor.
Pemanfaatannya harus diarahkan untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, termasuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. AI saat ini banyak dimanfaatkan dalam konteks penanganan Covid-19. Pertama, untuk tracking dan tracing orang-orang yang sudah mengikuti imunisasi atau vaksinasi.
Kedua, mengetahui pergerakan dan kepadatan kendaraan dan manusia di satu tempat dalam satu waktu, sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan kebijakan PSBB. Lalu, untuk membantu komunikasi dan pencarian informasi tentang Covid-19 dalam bentuk chatbot. Ketiga, melakukan penepisan berita hoaks.
Terakhir, untuk melakukan evaluasi terhadap permohonan pembiayaan atau pinjaman yang diajukan oleh merchant e-commerce sebagaimana dilakukan Program Digital Kredit UMKM (digiKU). Jadi, seluruh proses sampai ke persetujuan pinjaman dapat diselesaikan dalam 15 menit.
Di sektor kesehatan, AI sangat berpotensi digunakan menganalisa x-ray paru-paru untuk dilihat kemungkinan perkembangannya ke arah kasus Covid-19.
Kemudian untuk menganalisa rekam medis jantung untuk membuat perkiraan kemungkinan gagal jantung. Terakhir untuk menganalisa pencitraan retina untuk menemukan komplikasi penyakit kronis secara dini.
Baca Juga
Airlangga menuturkan bahwa pengembangan AI di sektor kesehatan perlu dilakukan sejak dini. Alasannya dalam rentang 20 tahun, Indonesia akan memiliki aging society yang besar.
“Tingkat kesehatan yang berkualitas di masa silver economy tersebut diperkirakan akan banyak didukung oleh pemanfaatan digital khususnya AI. Jadi [kalau AI sudah diterapkan] bisa menjaga pelayanan kepada masyarakat sampai masa mendatang,” katanya, Selasa (10/11/2020).
Airlangga menjelaskan bahwa memperhatikan hal tersebut, pemerintah menjalankan agenda transformasi digital sebagai akselerator pemulihan ekonomi nasional dan pendukung transformasi ekonomi.
“Berbagai kajian global terkait pengembangan AI memberikan rekomendasi yang setidaknya meliputi tiga isu, yaitu menyiapkan SDM yang ahli dalam AI, membangung kepercayaan terhadap AI, dan membentuk ekosistem AI,” jelasnya.