Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polygon : Permendag No. 68/2020 Tak Bisa Bendung Impor Sepeda

Pelaku industri sepeda nasional menilai kembali normalnya angka impor sepeda bukan karena kontribusi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 68/2020.
Peseda. Permendag No.68/2020 membuat proses impor sepeda, alas kaki, dan produk elektronika lebih sulit. /ANTARA
Peseda. Permendag No.68/2020 membuat proses impor sepeda, alas kaki, dan produk elektronika lebih sulit. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri sepeda nasional menilai kembali normalnya angka impor sepeda bukan karena kontribusi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 68/2020.

PT Insera Sena (Polygon) menyatakan saat ini angka impor sepeda sudah kembali ke titik normal walaupun masih di atas angka pra-pandemi Covid-19. Artinya, Permendag No. 68/2020 dinilai tidak membendung arus sepeda impor.

"Saat ini [angka impor sepeda] kembali normal secara organik," kata Direktur Polygon William Gozali kepada Bisnis, Selasa (10/11/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata volume impor per kuartal III/2020 tumbuh 6,31 persen menjadi 12,9 juta Kilogram dari realisasi kuartal III/2019 sebanyak 12,2 juta kilogram. Adapun, pertumbuhan tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan kuartal I/2020 (naik 13,98 persen) dan kuartal II/2020 (naik 69,58 persen).

Walakin, volume impor sepeda pada Januari-September 2020 naik cukup besar secara tahunan atau naik 13,6 persen menjadi 28,4 juta Kilogram.

"Dengan masih banyaknya tempat hiburan yang dibatasi dengan protokol Covid-19 dan masih banyak masyarakat yang sadar kesehatan, konsumen sepeda masih tetap ada," ucapnya.

Seperti diketahui, Permendag No.68/2020 membuat proses impor sepeda, alas kaki, dan produk elektronika lebih sulit. Namun, hal tersebut tidak membendung penerbitan izin impor sepeda sebanyak 3 juta unit yang akan direalisasikan mulai November 2020.

Adapun, Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) mendata sepeda yang akan masuk ke dalam negeri adalah sepeda murah di rentang Rp1 juta-Rp2 juta dan menengah di kisaran Rp2,5 juta-Rp5 juta. William menilai hal tersebut akan kembali menggerus pasar sepeda murah lokal di dalam negeri.

"Polygon sendiri sudah pasti akan ada pengaruh di rentang harga ini, tap kita juga punya produk yang di segmen Rp5 juta ke atas. Semestinya dampaknya tidak terlalu besar [untuk Polygon]," katanya.

Sebelumnya, William meramalkan permintaan pasar sepeda domestik akan melandai secara industri sekitar Oktober-November 2020. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya komponen sepeda untuk melanjutkan produksi.

Namun demikian, William menyampaikan pihaknya akan terus meningkatkan volume produksi sepeda perseroan pada semester II/2020. Adapun, Polygon memiliki kapasitas produksi sekitar 700.000 unit per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper