Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Pertanian Diprediksi Lebih Baik Dibandingkan dengan 2019

Pemerintah mengklaim bahwa sektor pertanian telah memperlihatkan ketahanan selama pandemi dengan tetap tumbuh positif, begitu pula dengan manufaktur yang mulai menunjukkan geliat.
Petani di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menggarap sawah menggunakan traktor tangan sebelum ditanami benih padi./Antara/Moh. Ridwan
Petani di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menggarap sawah menggunakan traktor tangan sebelum ditanami benih padi./Antara/Moh. Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pertanian diyakini tetap tumbuh positif dengan performa tanaman pangan yang akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Hal ini didukung oleh potensi bertambahnya luas panen yang akan menyumbang kenaikan produksi untuk 2020.

“Saya perkirakan masih tumbuh positif karena didorong oleh aktivitas bertambahnya pertanian yang luasnya bertambah menurut perkiraan BPS. Meski tanaman pangan bisa negatif, tapi saya kira tidak akan sedalam tahun lalu,” kata Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso saat dihubungi, Senin (9/11/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tercatat tumbuh 4,26 persen secara tahunan pada kuartal IV/2019. Sutarto meyakini performa pada kuartal IV/2020 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

BPS juga melaporkan bahwa luas tanam padi pada Januari-September 2020 mengalami penurunan 2,97 persen dibandingkan tahun lalu akibat cuaca yang tak mendukung proses penanaman periode pertama.

Meski demikian, BPS memperkirakan luas tanam pada Oktober-Desember 2020 akan bertambah sekitar 380.000 hektare (ha) menjadi 1,78 juta ha. Luas tanam ini berpotensi mengerek produksi beras sepanjang tahun sebesar 1 persen secara tahunan.

Namun, sektor pertanian sendiri masih menunjukkan performa positif dengan menjadi salah satu sektor yang tetap tumbuh selama pandemi. Menurut Sutarto, hal ini tak lepas dari kegiatan produksi yang tak banyak terganggu iklim kering.

“Ternyata kita mengalami kemarau basah sehingga produksi sampai September masih bagus. Luas tanam yang berkurang pada awal tahun berhasil dikejar,” kata Sutarto.

Dia pun meyakini ketersediaan beras bakal aman karena permintaan di pasar cenderung tak bergairah akibat daya beli yang belum pulih. Selain itu, harga beras di pasaran pun menunjukkan tren yang stabil, sinyal bahwa pasokan masih aman.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa sektor pertanian telah memperlihatkan ketahanan selama pandemi dengan tetap tumbuh positif, begitu pula dengan manufaktur yang mulai menunjukkan geliat.

Selain itu, dia pun mengemukakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia cenderung lebih baik dibandingkan dengan negara Asean lain karena tidak mengalami resesi yang dalam.

“Terkait stimulus kita sudah siapkan jumlahnya untuk tahun ini dan 2021 dengan tetap memprioritaskan perlindungan sosial, penyelamatan UMKM, korporasi dan kementerian lembaga sehingga bisa menjaga daya beli,” kata Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper