Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pertanian diperkirakan masih menunjukkan pertumbuhan positif di kuartal IV/2020 meski Indonesia memasuki masa paceklik.
Dewan Pembina Perhimpunan Ekonom Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi mengemukakan pertumbuhan bakal banyak disumbang oleh ekspor dan aktivitas industri pertanian. Dia mencatat komoditas perkebunan yang banyak diekspor seperti sawit, karet, dan kopi memperlihatkan performa yang positif.
“Kuartal keempat adalah masa dimulainya tanam untuk padi dan tanaman pangan lain, kita memasuki masa paceklik. Tetapi kegiatan ekspor dan industri pertanian masih akan positif untuk mengejar perdagangan akhir tahun,” kata Bayu saat dihubungi, Senin (9/11/2020).
Oleh karena itu, dia memprediksi pertumbuhan di kuartal empat tidak akan setinggi pada dua kuartal sebelumnya. Sebagaimana diketahui, sektor pertanian menjadi salah satu dari segelintir kelompok usaha yang tumbuh positif selama pandemi, yakni 2,19 persen pada kuartal II dan 2,15 persen pada kuartal III.
“Pertumbuhan pada Q4 mungkin tidak akan setinggi dua kuartal sebelumnya. Semoga bisa positif tapi kita juga harus siap untuk pertumbuhan negatif,” lanjut Bayu.
Sumber pertumbuhan sektor pertanian sendiri banyak dipengaruhi oleh kondisi di subsektor tanaman pangan dan subsektor perkebunan. Dia juga menyebutkan volatilitas harga pada komoditas-komoditas di dua kelompok ini akan memengaruhi pertumbuhan.
“Pertumbuhan tanaman pangan dipengaruhi oleh musim paceklik atau panen raya, sementara perkebunan banyak dipengaruhi oleh performa ekspor,” kata Bayu.
Sebagai ilustrasi, sektor pertanian hanya tumbuh tipis pada kuartal I 2020 yakni di angka 0,02 persen. Tanaman pangan yang belum memasuki masa panen kala itu tercatat mengalami kontraksi sedalam 10,31 persen sedangkan perkebunan masih tumbuh positif 3,97 persen.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini sektor pertanian akan memainkan peran penting dalam perekonomian, terutama dalam membangun perekonomian desa dan penciptaan lapangan kerja.
Dia pun menyatakan komitmennya untuk optimalisasi lahan pertanian yang telah ada dan membuka lahan-lahan baru untuk pengembangan.
“Pertanian memang terbuka luas untuk lapangan kerja semua masyarakat. Salah satu hal yang kami lakukan adalah dengan optimalisasi lahan dengan menaikkan indeks tanam serta diversifikasi komoditas,” kata Syahrul.