Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Kuartal III Jeblok, Jokowi: Segera Perbaiki!

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mengejar pertumbuhan investasi pada kuartal IV/2020.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pertumbuhan investasi Indonesia pada kuartal III/2020 terkoreksi sekitar 6 persen.

Melihat capaian itu, dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (2/11/2020), Presiden Jokowi pun meminta jajarannya untuk mengejar pertumbuhan investasi pada kuartal IV/2020 dan kuartal I/2021.

Salah satu caranya, sambung Presiden, adalah memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang dimiliki Indonesia melalui perpanjangan fasilitas keringanan bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP) oleh Amerika Serikat.

“Saya ingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi ini, kita diberikan peluang karena kemarin GSP untuk masuk ke Amerika sudah diberikan perpanjangan,"kata Presiden saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (2/11/2020).

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas perpanjangan GSP. Oleh sebab itu, Presiden berharap hal itu juga bisa membuat ekspor RI meningkat.

"Syukur-syukur dipakai sebagai kesempatan menarik investasi karena kita ada fasilitas itu, sehingga orang ingin mendirikan industri, pabrik, perusahaan di Indonesia jadi lebih menarik karena untuk masuk Amerika kita diberikan fasilitas dari Amerika,” ujarnya.

Adapun dalam catatan Bisnis, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp191,9 triliun sepanjang kuartal II/2020.

Realisasi ini turun 3,4 persen jika dibandingkan dengan angka realisasi kuartal II/2019 dan turun 8,9 persen dari kuartal I/2020.

Sayangnya, capaian pada kuartal III/2020, menurut Kepala Negara, tidak memenuhi target yang dimintanya yakni agar pertumbuhan investasi tidak terkoreksi lebih dari 5 persen.

Presiden Jokowi juga sebelumnya telah mewanti-wanti Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menko Marves Luhut Pandjaitan untuk menjaga pertumbuhan investasi agar tidak terkoreksi lebih dari 5 persen.

“Tapi ternyata belum bisa. Oleh sebab itu, agar ini dikejar di kuartal IV dan kuartal I/2021 bulan Januari, Februari, Maret sudah mulai gerak lagi,” imbuh Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga terkoreksi 3 persen dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi rumah tangga yang lebih kurang minus 4 persen pada periode yang sama.

Dengan demikian Indonesia telah dua kali mencatat pertumbuhan ekonomi terkoreksi negatif. Pada kuartal II, Badan Pusat Statistik menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper