Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resesi, Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain

Meski pertumbuhan ekonomi kuartal III diperkirakan minus, tapi Presiden Jokowi cukup mengapresiasi karena masih dalam tren positif jika dibandingkan kuartal II.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain, kendati kinerja pertumbuhan ekonomi nasional nyaris dipastikan terkoreksi 3 persen pada kuartal ketiga ini.

“Dan ini [pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga] memang kalau dibanding negara lain jauh lebih baik, tapi ini patut kita berikan tekanan untuk kuartal keempat,” kata Presiden dalam pembukaan sidang kabinet paripurna, Senin (2/10/2020).

Meski pertumbuhan ekonomi kuartal III diperkirakan minus, tapi Presiden Jokowi cukup mengapresiasi karena pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dalam tren positif, karena lebih baik dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun ini berada di angka minus 5,32 persen.

Walhasil, Kepala Negara meminta kepada jajarannya agar kuartal terakhir tahun ini harus benar-benar dimanfaatkan.

“Kembali lagi saya sampaikan, kuartal keempat ini sangat penting sekali agar bisa memperbaiki lagi. Syukur bisa masuk ke positif, sehingga belanja spending harus menjadi kejar-kejaran kita semua,” ujar Jokowi

Presiden menekankan agar realisasi bantuan sosial dikebut. Pasalnya, konsumsi rumah tangga menjadi satu persoalan yang membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II dan kuartal III terkoreksi negatif.

Begitu pula dengan belanja-belanja modal, terutama infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan kementerian lainnya.

Oleh karena itu, dia meminta agar realisasi anggaran pada 2021 dirancang dari sekarang agar realisasi bisa berjalan sejak awal tahun.

“Begitu Bapak Ibu menerima DIPA itu bisa ada lelang, sehingga kita harap Januari, Februari, Maret tidak stuck,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper