Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Resesi, Jokowi: Realisasi Anggaran 2021 Mulai dari Awal Tahun

Presiden Jokowi realisasi anggaran 2021 dirancang dari sekarang agar realisasi bisa berjalan sejak awal tahun.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali terkoreksi negatif pada kuartal III/2020. Oleh karena itu, dia meminta realisasi anggaran tahun depan dirancang dari sekarang agar realisasi bisa berjalan sejak awal tahun.

“Begitu Bapak Ibu menerima DIPA itu bisa ada lelang, sehingga kita harap Januari, Februari, Maret tidak stuck,” kata Jokowi dalam pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (2/11/2020).

Presiden menekankan utamanya realisasi bantuan sosial harus dikebut. Pasalnya, konsumsi rumah tangga menjadi satu persoalan yang membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II dan kuartal III terkoreksi negatif.

Begitu pula dengan belanja-belanja modal, terutama infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan kementerian lain.

Adapun, Jokowi telah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga terkoreksi 3 persen dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun lalu.

Dengan demikian Indonesia telah dua kali mencatat pertumbuhan ekonomi terkoreksi negatif. Pada kuartal II, Badan Pusat Statistik menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

Salah satu penyebabnya adalah konsumsi rumah tangga yang lebih kurang minus 4 persen pada periode yang sama. Presiden menilai pemerintah memiliki kewajiban untuk memperkuat permintaan.

Kendati demikian, Presiden mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dalam tren positif, karena lebih baik dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Selain itu Presiden juga mengklaim kondisi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

“Dan ini memang kalau dibanding negara lain jauh lebih baik, tapi ini patut kita berikan tekanan untuk kuartal keempat,” ujarnya.

Presiden melanjutkan bahwa kuartal terakhir tahun ini harus benar-benar dimanfaatkan. Realisasi belanja pemerintah harus berada pada titik yang paling maksimal.

“Hati-hati tolong disampaikan kepada Dirjen, Direktur, dan di seluruh jajaran yang Bapak Ibu pimpin, kuartal keempat bisa maksimal,” kata Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper