Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni tengah mengkaji kemungkinan menambah rute kapal KM Dorolonda menyinggahi Pulau Morotai.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Masrul Khalimi mengungkapkan kajian tersebut menindaklanjuti permintaan Kabupaten Pulau Morotai untuk menambah akses kapal Pelni yang dapat menghubungkan Morotai langsung ke Bitung, Manado.
"Bagi kami, ini juga dapat menjadi peluang untuk memberikan alternatif wisata bagi turis asing, khususnya wisatawan China yang kita tahu kunjungan ke Manado yang cukup tinggi untuk melirik wisata alam bawah laut Pulau Morotai yang indah," ungkapnya, Senin (26/10/2020).
Rute pelayaran KM Dorolonda memiliki kapasitas angkut 2.000 penumpang dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - Bau Bau - Namlea - Ambon - Ternate - Bitung (PP).
Selain wisata, Masrul menambahkan, Pulau Morotai juga memiliki muatan beku tuna ekor kuning yang memiliki nilai jual ekspor.
"Dua tahun terakhir muatan beku tuna dari Morotai sudah rutin diangkut menggunakan kapal tol laut menuju Surabaya. Tapi tadi Bapak Benny [Bupati Morotai] mengungkapkan kemungkinan muatan beku tuna juga dikirim ke Bitung untuk dapat diekspor ke Jepang," ujarnya.
Baca Juga
Pada 2020, muatan beku yang dikirim dari Morotai dengan tujuan Surabaya menggunakan kapal tol laut mencapai 81 TEUs hingga awal Oktober ini. Pada 2019, Morotai mampu mengirimkan 600 ton tuna beku kualitas ekspor ke Surabaya ke Vietnam.
Di pasaran, tuna tangkapan Morotai diharga US$9 per kilogram. Rata-rata ukuran tuna tangkapan nelayan di perairan Morotain dapat mencapai kisaran 70 kilogram per ekor.
Dari hasil kunjungan kerja ke Morotai, Masrul meyakini bahwa KM Dorolonda dapat sandar di Pelabuhan Morotai. Ini didasarkan pada hitungan KM Lognus 6 yang memikiki tonase bobot mati (deadweight tonnage) sekitar 9.000 ton, sedangkan DWT KM Dorolonda hanya 3.000 ton.
Sementara untuk panjang dermaga di Morotai mencapai 148 meter, dan KM Dorolonda dengan panjang 146 meter dan KM Lognus 6 hanya 122 meter.
"Secara hitungan kasar, KM Dorolonda samgat memungkinkan untuk sandar di Morotai. Hasil kunjungan kerja ini, berikut pemeriksaan kami ke dermaga penumpang, akan kami laporkan dan menjadi bahan evaluasi untuk diusulkan ke Kementerian Perhubungan. Bila diterima, KM Dorolonda dapat mulai berlayar ke Morotai mulai 2021," tutur Masrul.
Hingga saat ini, Pelni telah mengoperasikan 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga mengoperasikan 45 trayek kapal perintis untuk melayani mobilitas penduduk di daerah T3P dengan total 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas yang dilayani.
Pelni juga mengoperasikan 20 kapal Rede serta 4 kapal barang, 7 kapal tol laut, dan 1 kapal khusus ternak.