Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendorong keterlibatan bank pembangunan daerah di berbagai proyek jalan tol di Tanah Air.
Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan bahwa keterlibatan bank daerah di proyek tol bisa dilakukan melalui kredit sindikasi.
"BPJT mendorong lembaga keuangan seperti BPD untuk ikut aktif membiayai proyek jalan tol di daerahnya, baik di tingkat investasi melalui kredit sindikasi maupun membiayai para kontraktor dan supplier-nya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/10/2020).
Selain mendorong BPD, pihaknya juga melakukan langkah project derisking dengan melakukan rasionalisasi proyek sehingga proyek itu menjadi bankable dan bisa menarik minat investor untuk masuk dan berpartisipasi dalam pembangunan proyek tol.
Sebelumnya, PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk., sedang melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan pendanaan guna membangun proyek jalan tol Kayu Agung—Palembang—Betung (Kapal Betung) tahap II.
Alex Siwu, Corporate Secretary PT Waskita Toll Road (WTR), menjelaskan bahwa proyek yang masuk dalam ruas jalan tol Trans-Sumatra ini memerlukan biaya investasi senilai total Rp22 triliun.
Baca Juga
"Total panjang ruas tol Kayu Agung—Palembang—Betung mencapai 111,69 kilometer dengan kebutuhan investasi senilai total Rp22 triliun. Saat ini kami sedang berupaya mencari dana pihak ketiga untuk penyelesaian sisa konstruksi," ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/10/2020).
Alex memaparkan bahwa dari total panjang 111,69 kilometer, panjang jalan tol yang sudah selesai dibangun yaitu 42,50 kilometer dan yang sudah beroperasi saat ini sepanjang 33,50 kilometer.
