Bisnis.com, JAKARTA – Manfaat program Kartu Prakerja terhadap pengangguran masih perlu digenjot. Survei yang dilakukan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menunjukkan 11 persen dari 35 persen peserta berstatus pengangguran.
Berdasarkan laporan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja yang diterima Bisnis.com, Minggu (18/10/2020), program tersebut menargetkan anak muda, pengangguran, pekerja informal, dan pekerja berpenghasilan rendah.
Laporan tersebut juga mengungkapkan, sampai dengan September 2020, sebanyak 65 persen penerima program Kartu Prakerja yang memiliki pekerjaan mampu mempertahankan pekerjaannya di tengah pandemi Covid-19.
Adapun sampai dengan 12 Oktober 2020, jumlah total penerima program Kartu Prakerja dari gelombang 1 sampai dengan 10 sebanyak 5.597.179 peserta.
Pemerintah masih belum memberikan kepastian terkait dengan penyelenggaraan program Kartu Prakerja gelombang 11. Hingga saat ini, keberlanjutan program tersebut masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja (KCK).
Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja siap menjalankan keputusan KCK yang sempat mengatakan gelombang 11 kemungkinan terlaksana pada akhir Oktober 2020.
Baca Juga
"Keputusan penambahan gelombang atau dana ada pada Komite Cipta Kerja. Kami di Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja siap menjalankan keputusan KCK," ujar Louisa kepada Bisnis.com, Minggu (18/10/2020).
Namun demikian, rencananya program tersebut akan terus berlanjut jika mengacu kepada minat masyarakat yang besar dan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa program tersebut akan dilanjutkan pada 2021.
Dari survei evaluasi yang dilakukan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja dengan 1,2 juta responden yang merupakan penerima Kartu Prakerja, terungkap sebanyak 73 persen responden belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya.
Sebelum mengikuti Kartu Prakerja, terdapat 13 persen responden yang tidak memiliki rekening bank maupun dompet digital.
"Sekarang 5,6 juta orang yang sudah menerima Kartu Prakerja, semuanya sudah mengambil pelatihan secara online dan sudah memiliki rekening bank atau e-wallet. Jadi, program Kartu Prakerja ini mendukung lifelong learning dan inklusi keuangan," ujar Louisa.
Dia melanjutkan, meskipun program Kartu Prakerja pada tahun pertama terpaksa bergeser menjadi program semi bantuan sosial (bansos), tetapi unsur pelatihan tetap dipertahankan dan menjadi prasyarat untuk mendapatkan bantuan sosial.