Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober 2020 akan mencatat inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Prediksi tersebut berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu ketiga Oktober 2020. Dengan demikian, perkiraan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender adalah sebesar 0,93 persen (year-to-date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,41 persen (year-on-year/yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan penyumbang utama inflasi pada Oktober 2020 berasal dari komoditas cabai merah sebesar 0,08 persen mtm, bawang merah sebesar 0,02 persen mtm, minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Baca Juga
"Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,05 persen mtm, serta beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen mtm," kata Onny dalam siaran pers, Jumat (16/10/2020).
Onny mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Selain itu, BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.