Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kemenko Marves : Pelabuhan Patimban Beroperasi Akhir Tahun Ini

Pelabuhan Patimban yang merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya.
Rinaldi Mohammad Azka
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com 12 Oktober 2020  |  17:38 WIB
Kemenko Marves : Pelabuhan Patimban Beroperasi Akhir Tahun Ini
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (23/6/2020). Bisnis - Rachman

Bisnis.com,  JAKARTA — Pemerintah menyatakan bahwa Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, yang merupakan proyek strategis nasional dijadwalkan mulai beroperasi Desember 2020.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia G.L. Kalake mengungkapkan bahwa pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya.

"Kami terus bersinergi serta berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder lainnya untuk finalisasi pembangunan Pelabuhan Patimban,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (12/10/2020).

Asisten Deputi Infrastuktur Konektivitas Kemenko Marves Rusli Rahim berharap sekitar 2 bulan waktu yang masih tersisa ini bisa dimanfaatkan untuk menyinergikan berbagai kementerian/lembaga. “Dengan demikian, Pelabuhan Patimban dapat dioperasikan sesuai rencana.”

Terkait dengan masalah pemberdayaan nelayan yang terkena dampak dari pembangunan pelabuhan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu bersinergi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban.

Perwakilan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Gunaryo menjelaskan bahwa pihaknya sudah sudah berdiskusi dengan sekitar 100 nelayan di dua tempat pendaratan ikan Genteng dan Terungtum.

"Kami pun siap membantu nelayan, baik berupa pengadaan kapal dan alat tangkapnya maupun permodalannya. Hal ini penting karena sebelum ada pembangunan pelabuhan, nelayan dengan kapal di bawah 2 GT bisa menangkap ikan di perairan sekitarnya. Hasilnya, mereka bisa membawa uang Rp1,5 juta—Rp2 juta tiap hari berlayar,” ujarnya.

KSOP Patimban bekerja sama dengan JICA sudah melakukan sejumlah pelatihan bagi masyarakat sekitar lokasi proyek, seperti pelatihan bongkar muat, kuliner, pengoperasian kapal nelayan 10 GT, keamanan, dan layanan kebersihan.

Terkait rencana pengoperasian Pelabuhan Patimban, perwakilan Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia sangat mengapresiasi hal tersebut. Beberapa hal yang menjadi harapan HKI di antaranya konektivitas dan akses jalan harus berstandar internasional, serta tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai di pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pelabuhan patimban
Editor : Zufrizal

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top