Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia Kemungkinan Angkat Kaki dari India. Gara-Gara Apa Ya?

Sebelumnya, sebuah surat kabar di Jepang juga melaporkan AirAsia akan menutup usahanya di Jepang seiring dengan pandemi virus corona yang menghantam sektor penerbangan.
AirAsia/Bloomberg
AirAsia/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan AirAsia Group Bhd kemungkinan akan menutup operasinya di India menyusul pernyataan Menteri Penerbangan India.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (5/10/2020), dalam sebuah wawancari di televisi lokal, Menteri Penerbangan Indai Hardeep Singh Puri mengatakan AirAsia akan berhenti beroperasi di India karena beragam masalah yang dihadapi perusahaan.

“AirAsia akan tutup, induk perusahaannya memiliki beberapa masalah,” katanya.

Sementara itu, konglomerasi Tata Group yang memegang hak operasional AirAsia di India menolak berkomentar. Adapun juru bicara kementerian penerbangan kemudian mengatakan pernyataan tersebut telah dipelintir oleh media.

Sebelumnya, sebuah surat kabar di Jepang juga melaporkan AirAsia akan menutup usahanya di Jepang seiring dengan pandemi virus corona yang menghantam sektor penerbangan. CEO AirAsia Tony Fernandes menyatakan, kemungkinan pihaknya untuk menutup operasi di Jepang sangat terbuka.

Adapun AirAsia India resmi beroperasi pada 2014 lalu dengan target mencapai titik impas (breakeven) dalam empat bulan. Namun, tingginya pajak bahan bakar dan persaingan tarif membuat impian itu tak kunjung tercapai. Saat ini, AirAsia India memegang market share sebanyak 6,8 persen dengan lebih dari 3.000 tenaga kerja.

Laporan dari The Times of India menyatakan, Tata Sons tengah mengkaji usaha bersama dengan AirAsia dan berencana untuk membeli 49 persen kepemilikan AirAsia India yang dimiliki oleh AirAsia Group. AirAsia menyatakan pihaknya sudah tidak ingin menyuntikkan dana pada operasinya di India dan lebih memilih untuk mencari pembiayaan melalui utang.

Adapun saat ini, AirAsia berencana untuk menghimpun dana sebesar US$600 juta atau 2,5 miliar ringgit untuk menutupi kerugian akibat pandemi global. Perusahaan yang berpusat di Subang, Malaysia, itu mencatatkan kerugian terbesar dalam satu kuartal pada Agustus lalu.

Sementara, di India, AirAsia juga ditimpa sejumlah masalah, salah satunya adalah dihukumnya dua pejabat senior maskapai tersebut karena dinilai mengabaikan protokol kesehatan di pesawat. Pemerintah India juga tengah menginvestigasi Fernandes dan sejumlah pejabat terkait lainnya karena diduga menyuap pejabat lokal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper