Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menegaskan tren penurunan inflasi inti pada bulan September 2020 dipengaruhi oleh penurunan dari sisi permintaan akibat pandemi Covid-19.
Dia mengingatkan tren inflasi inti yang turun sejak Maret 2020 harus diwaspadai karena hal ini menunjukkan kondisi daya beli yang rendah.
"Ini menunjukkan daya beli kita masih sangat lemah. Itu yang perlu diwaspadai," ujar Kepala BPS, Kamis (1/10/2020).
Seperti diketahui, deflasi telah terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Deflasi terjadi pada Juli sebesar 0,10 persen, Agustus 0,05 persen, dan September 0,05 persen.
Kendati demikian, Suhariyanto menegaskan pasokan kebutuhan masyarakat masih cukup baik. Namun, dia menekankan bahwa kebijakan PSBB telah memicu daya beli rendah.
Inflasi inti tercatat sebesar 1,32 persen (year to date/ytd) pada September 2020. Inflasi ini terendah sejak 2004 atau pertama kali ketika BPS dan Bank Indonesia mulai menghitung pergerakan inflasi inti.