Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peminat Rumah Lelang Hasil Sitaan Masih Ada, Bukan untuk Investasi

Pengamat bisnis properti berpandangan peminat rumah lelang hasil sitaan masih ada walaupun ekonomi tertekan pandemi corona. Peminatnya mereka yang benar-benar memerlukan rumah, bukan membeli untuk investasi.
Ilustrasi perumahan./Antara/Irwansyah Putra
Ilustrasi perumahan./Antara/Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Meski pandemi Covid-19 menekan perekonomian, peminat rumah lelang hasil sitaan masih ada sepanjang lokasinya bagus dan harganya miring hingga 70 persen di bawah harga pasar.

CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda megatakan rumah sitaan san lelang di lokasi-lokasi yang bagus masih banyak peminatnya. Terlebih dengan yang bagus dengan harga 70 persen di bawah pasar.

"Untuk rumah lelang yang lokasinya bagus dan murah pasti banyak peminatnya," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta pada Senin (28/9/2020).

Dalam kondisi seperti saat ini, lanjutnya, konsumen yang membeli rumah merupakan mereka yang benar-benar membutuhkan rumah, jadi bukan untuk investasi yang bisa diambil keuntungan dari kenaikan harganya kelak.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan permintaan pembelian rumah lelang masih tetap ada meskipun pandemi. Namun demikian, pihaknya tidak melihat kenaikan yang signifikan meski ada ada stimulus terkait dampak Covid-19.

Direktur Remedial and Wholesale Risk BTN Elisabeth Novie Riswanti menuturkan Bank BTN memiliki rumah murah yang merupakan salah satu channel penjualan aset perseroan.

Sejak 2018 hingga Juni 2020, total aset yang terjual sebanyak 3.998 unit senilai Rp778 miliar. Selama periode Januari hingga Juni 2020, peminatnya mencapai 13.882 orang. Aset yang terjual mencapai 364 unit dengan nilai sebesar Rp56,5 miliar.

Di tengah pandemi, peminat rumah murah BTN tetap ada, namun jumlahnya tidak seperti sebelum ada pandemi.

"Semua peminat yang tertarik dengan aset di rumah murah BTN akan dapat memiliki aset dengan beberapa mekanisme seperti dengan cara lelang, cessie, maupun novasi. Cara lelang menjadi yang paling banyak dipilih. Mekanisme lelang menggunakan e-auction DJKN [Ditjen Kekayaan Negara] sehingga sangat mudah dan aman. Harga lelang itu dari harga pasar wajar sampai pasar likuidasi," paparnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute (JPI) Wendy Haryanto  menuturkan apabila ada minat membeli rumah jenis apapun (sitaan atau bukan) dan ada kecocokann harga, maka transaksi akan terjadi. 

"Pandemi atau tidak pandemi, tidak ada pengaruh pembeliaan dengan jenis rumahnya apakah rumah lelang atau tidak," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper