Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Ekosistem Logistik Nasional Pangkas Proses Perizinan Jadi Lebih Efisien

NLE akan sangat menurunkan proses bisnis, menyederhanakan repetisi, dan akan memberikan efisiensi waktu dan biaya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekosistem logistik nasional (NLE) akan sangat membantu para pelaku usaha, baik dari biaya maupun efisiensi waktu.

Melalui sistem ini, integrasi layanan perizinan juga dilakukan, termasuk perizinan usaha dan pemasukan barang konsumsi di kawasan khusus, seperti Batam.

Sri Mulyani menjelaskan, berbagai layanan akan dilakukan secara daring, mulai dari pengajuan peti kemas, pemesanan truk, delivery order, pembayaran, dan layanan lainnya.

Misalnya, delivery order dan peti kemas yang tadinya membutuhkan proses yang lama karena jam pelayanan yang terbatas, kini bisa dilakukan daring selama 7x24 jam.

"NLE akan sangat menurunkan proses bisnis, menyederhanakan repetisi, dan akan memberikan efisiensi waktu dan biaya," katanya, Kamis (24/9/2020).

Menurut hitungan Sri Mulyani, volume aktivitas delivery order dan peti kemas jika dilakukan secara daring, maka bisa dilakukan efiseiansi hingga Rp402 miliar.

"Secara waktu 91 persen lebih efisien," tuturnya.

Kemudian, lanjut Sri Mulyani, pemesanan truk yang tadinya manual dan tidak transparan, melalui e-tracking, semua pemesanan akan tercatat. Proses ini juga akan menciptakan efisiensi waktu hingga 50 persen.

Mengenai inspeksi, dari mulai penyampaian dokumen hingga mendapatkan clearance dan pemeriksaan barang selama ini dilakukan secara terpisah. Melalui single submission, dua tahapan ini akan bisa dilakukan hanya dalam satu kali proses, yaitu dengan join inspection.

Selain itu, proses pengangkutan selama ini melibatkan 7 instansi, mulai dari bea cukai, imigrasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Badan Usaha Pelabuhan, hingga operator terminal. Hal ini menyebabkan biaya yang lebih tinggi.

"Kalau dilakukan satu submission bersama dengan pemberitahuan tunggal, perusahaan perkapalan ga usah ke-7 instansi, maka akan ada efisiensi hingga Rp60 miliar dan waktu bisa lebih efisien ".

Lebih lanjut, layanan ship to ship yang sebelumnya manual dan dan membutuhkan waktu pengurusan hingga 3 hari, dengan single submission bisa menjadi 1 hari dan ke depan diharapkan bisa berkurang hingga menjadi hanya beberapa jam.

Terkait perizinan usaha dan konsumsi juga, validasi yang sebelumnya butuh 1 hari, dengan single submission hanya membutuhkan waktu 30 menit.

"94 persen efisiensi waktu bisa diperoleh pelaku usaha," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper