Bisnis.com, JAKARTA — PT Trinitan Metals & Minerals Tbk. siap untuk menyerap bijih nikel laterit kadar rendah (di bawah 1,7 persen) dari para penambang nikel.
Baru-baru ini, perseroan melakukan penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Pembangunan Smelter Nikel di Kawasan Ekonomi Khusus Palu dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST).
Kedua belah pihak sepakat untuk mewujudkan pembangunan smelter nikel di atas lahan seluas 200 hektare, yang berlokasi di lingkungan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
Baca Juga
Direktur Utama PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. (PURE) Petrus Tjandra mengatakan bahwa perseroan akan bekerja sama dengan APNI (Asosiasi Penambang Nikel Indonesia) untuk menyerap bijih nikel laterit kadar rendah dari para penambang nikel.
“TMM memiliki teknologi hidrometalurgi step temparature acid leach yang merupakan solusi bagi pengolahan nikel laterit kadar rendah karena mampu mengolah low grade nikel menjadi nikel 99,96 persen, serta nikel sulfat, dan kobalt sulfat battery grade. Oleh karena itu, kami siap untuk menyerap bijih nikel laterit kadar rendah dari para penambang,” ujar Petrus melalui siaran pers, Rabu (23/9/2020).
Menurutnya, perhitungan harga patokan mineral (HPM) juga telah dikalkulasikan oleh perseroan dalam studi kelayakan untuk teknologi STAL.