Bisnis.com, JAKARTA - Pada era digital saat ini, ekosistem kewirausahaan bisa dengan mudah ditemukan melalui berbagai platform, misalnya saja Printerous dan MauBelajarApa. Kedua platform karya anak bangsa ini dibentuk untuk mendukung keberadaan ekosistem wirausaha.
Pinterous merupakan startup di industri percetakan yang dirintis sejak 2012 oleh Kevin Osmond dan rekan-rekannya. Pendirian Printerous ini dilakukan Kevin setelah riset dan mencari fakta seputar industri percetakan.
Sejak awal, Kevin telah menemukan fakta bahwa dalam 5 tahun terakhir Indonesia masuk 5 pasar percetakan terbesar di Asia dengan business size mencapai US$ 14,5 triliun. Fakta ini didukung dengan keberadaan lebih dari 5.000 kios percetakan di Indonesia, tetapi mereka masih kekurangan peralatan yang memadai.
Padahal, permintaan percetakan terus meningkat dengan tumbuhnya lebih dari 61 juta UMKM di Indonesia, didukung dengan berkembangnya bermacam e-commerce dan marketplace, serta jasa antar makanan.
Salah satu fokus Printerous adalah layanan yang menjembatani kebutuhan percetakan kemasan bagi UMKM, mulai dari proses mendesain hingga pendistribusian. Layanan ini tentu saja memudahkan bisnis UMKM yang kerap belum memiliki sumber daya yang memadai untuk mengerjakan seluruh proses produksi ini.
Printerous kini memiliki jaringan distribusi ke 20 kota di Indonesia. Jaringan distribusi ini juga dimanfaatkan untuk menggalakkan bermacam gerakan sosial. Yang terbaru adalah proyek ‘Masker untuk Indonesia’ yang diinisiasi oleh Printerous bekerja sama dengan puluhan desainer, illustrator dan brand lokal Indonesia.
Baca Juga
“Saat proyek ‘Masker untuk Indonesia’ dimulai, kita berangkat dari kekhawatiran akan penyebaran wabah Covid-19 yang saat itu angkanya terus menanjak dan kebutuhan masker semakin meningkat,” tuturnya.
Ketika isu kelangkaan masker medis terjadi pemerintah mengimbau agar masyarakat mengenakan masker kain. Di sinilah pihaknya melihat peluang untuk berkolaborasi melalui ekosistem yang selama ini telah dibangun untuk membuat gerakan sosial ‘Masker untuk Indonesia’.
MAU BELAJAR
Selain Printerous, platform ekosistem kewirausahaan lainnya adalah MauBelajarApa.com milik Jourdan Kamal. Sebelum terjun dalam dunia bisnis, Jourdan telah lebih dulu menjajal berbagai macam profesi.
Platform MauBelajarApa.com yang dirintis Jourdan sejak 2014 pada dasarnya adalah marketplace yang menyediakan layanan workshop dalam bentuk kelas-kelas non-akademik. MauBelajarApa memiliki belasan kategori mulai dari kelas memasak, art & craft hingga kelas fotografi.
“Di era digital sekarang, belajar tidak hanya bisa didapat dari sekolah. Kesuksesan pun tidak hanya datang dari gelar sarjana. Jika tidak punya kesempatan untuk lulus kuliah atau belajar di sekolah yang tepat, calon wirausahawan harus memiliki kemampuan sebagai persiapan untuk merintis bisnisnya,” ungkap Jourdan.
Faktanya secara statistik, 1 dari 10 wirausaha menemui kegagalan. Dari 10% wirausaha yang bertahan tersebut, hanya sekitar 20% yang berhasil sukses lebih dari 2 tahun. Fakta ini kian menekankan pentingnya proses mengasah kemampuan sebelum wirusahawan terjun mengelola bisnisnya sehingga dia dapat meraih setiap kesempatan yang ada.
MauBelajarApa.com terus membangun ekosistem yang positif dalam dunia kewirausahaan. Melalui platform ini, seseorang yang ingin mempelajari keahlian baru dapat dengan mudah bertemu pendidik atau fasilitator. Tak sedikit pula kisah sukses dari para peserta kelas yang bermula dari mengikuti workshop di MauBelajarApa.
Dalam masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini, MauBelajarApa juga berperan sebagai mitra platform digital resmi program Kartu PraKerja yang membantu pembiayaan dari pemerintah untuk para pekerja terdampak krisis. Dengan demikian mereka dapat dapat meningkatkan kompetensi dan menemukan peluang-peluang baru lewat layanan kelas-kelas daring dan luring yang disediakan.