Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa kritikan atau sentilan dari Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap internal korporasi bisa jadi merupakan sinyal perombakan direksi.
“Kalau menurut saya ada dua hal kemungkinan maksud bicara Ahok. Pertama, sinyal akan ada perombakan direksi. Kedua, Ahok sedang mencari panggung,” kata Hendri melalui sambungan gawai di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Ia menjelaskan bahwa sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok memiliki wewenang untuk berbenah korporasi bisa disinyalir ada yang tidak tepat.
“Ya diberesin saja, saya rasa dia punya wewenang untuk itu, tidak perlu berbicara kritik melalui media seosial, kasihan saja sama pekerja Pertamina yang sudah bekerja dengan baik dan benar terkena imbasnya,” katanya.
Sebelumnya, Ahok mengunggah di media sosial mengenai opininya terhadap internal Pertamina. Ia menilai banyak hal yang berjalan tidak semestinya terkait bisnis dan keuangan Pertamina.
Misalnya, terkait gaji direksi yang dinilainya terlalu tinggi dan tidak sesuai. Ia mengatakan sebaiknya gaji sesuai pangkat dan kinerja. Selain itu, ia mengkritik kinerja dari Kementerian BUMN yang menurutnya terlalu banyak permasalahan subjektif atau konflik kepentingan.
Baca Juga